PRIANGANTIMURNEWS- Layangan merupakan permainan yang banyak digemari masyarakat. Bukan hanya oleh anak-anak, tapi tak sedikit orang dewasa juga kerap bermain layangan.
Selain layangan, benang atau gelasan adalah salah satu alat lain yang digunakan untuk bermain layangan, gelasan produksi Garut bahkan banyak digunakan oleh para penggemar layangan dari berbagai daerah.
Bupati Garut Rudy saat menerima kunjungan kerja dari Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Garut, juga Unit Pelaksana Transmisi (UPT) PLN Cirebon, dan Komunitas Layangan Garut, merasa bangga karena Garut merupakan daerah penghasil benang gelasan yang berkualitas. Namun demikian, ia memohon kepada masyarkat untuk bermain layangan di tempat yang aman, agar tidak mengganggu jaringan listrik yang ada di Kabupaten Garut.
Baca Juga: Sinopsis Drama Hometown Cha Cha Cha
“Tentu saya bangga dengan Garut menghasilkan (benang) gelasan-gelasan untuk main layangan, yang berkualitas internasional dan ekspor, ini luar biasa produksinya dan dinikmati oleh seluruh dunia bukan saja Indonesia. Tapi saya mohon sekali marilah kita main layang-layang di tempat yang aman, supaya tidak mengganggu jaringan listrik, jaringan yang digunakan untuk kita semua, sehingga tidak terjadi korslet atau padam,” ujar Bupati Garut.
Sementara itu, Manager UPT PLN Cirebon, Ahmad Susilo, mengatakan bahwa salah satu permasalahan di Kabupaten Garut ini adalah gangguan akibat layang-layang.
“Alhamdulillah kami bisa bersilaturahmi dengan Pak Bupati dan mendapat dukungan terkait dengan pengamanan jaringan akibat layang-layang, dan tadi sudah disampaikan sama Pak Bupati, beliau akan support penuh dengan menagadakan beberapa kegiatan termasuk salah satunya adalah dengan mengupdate MoU antara Pemda Garut dengan PLN ,” ungkap Ahmad.
Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Jadi Oposisi Harus Kuat Imunitas, Tidak Menjadi Oposisi Pelanga-Plongo
Hingga bulan Juli 2021 saja, lanjut Ahmad, ada sekitar 76 kali gangguan jaringan akibat dari layang-layang ini.