Network
PRIANGANTIMURNEWS - Kecelakaan maut di perlintasan rel Kereta Api bukan hal baru, tetapi sering terjadi di berbagai daerah termasuk di Kota Tasikmalaya.
Kecelakaan maut di perlintasan kereta api tanpa palang Minggu 13 November 2022 pagi sekitar pukul 04:30 WIB kembali terjadi di Tasikmalaya, tepatnya di Parakannyasa Indihiang Kota Tasikmalaya Jawa Barat.
Mobil Suzuki Swiff berpenumpang emoat orang tertabrak kereta api Serayu dari arah Jakarta menuju Purwokerto.
Baca Juga: Murah! Delapan Pemain Top Serie A Turun Harga, Lukaku dan Pogba Paling Parah
Akibat dari kecelakaan maut itu, dua orang tewas, dua orang lagi kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum dr Soekardjo Tasikmalaya untuk dirawat.
Kecelakaan maut yang menimpa penumpang mobil Suzuki Swif cukup mengejutkan warga sekitar di palang pintu Parakannyasag.
Kecelakaan terjadi yang mengakibatkan dua orang meninggal diduga sopir Swift tak menyadari saat melintas ada kereta api akan lewat.
Baca Juga: Dijadikan Warisan Budaya Tak Benda, Gubernur Bali Perintahkan Hotel Sajikan Arak Bali
Berdasarkan informasi dari saksi yang belum diketahui namanya namun berhasil melihat menyebut saat badan mobil berada di tengah lintasan, kereta api Serayu yang datang dari arah Bandung menuju Tasik langsung menabrak mobil itu.
Kapolsek Indihiang AKP Iwan SIP menyebut korban yang meninggal akibat peristiwa itu bernama Mulaaqi Robbi Muflihin (19) warga Cimuncang RT 01 RW 04 Kel. Sukamulya Kec Bungursari Kota Tasikmalaya.
Kemudian Rizky Rahmatulloh (19) warga Sambong Jaya RT 04 RW 11, Kel. Sambongjaya Kec. Mangkubumi Kota Tasikmalaya.
Sementara itu korban yang kritis dan harus dirawat di RSUD Soekardjo bernama Aslan Hidayatullah (19) warga Bumi Teluk Jambe, RT 01 RW 010 Desa Sukaluyu Kec. Telukjambe Timur Kab. Karawang.
Baca Juga: Satu-satunya Kabupaten dari Jawa Barat! Garut Tunjukan Produk Terbaik di Pameran Future SMEs Village
Dan yang terakhir Alif (19) warga Cigeureung Kel. Nagarasari Kec. Cipedes Kota Tasikmalaya.
Dalam pantauan perlintasan kereta api memang tidak berpintu. Sehari-harinya dijaga oleh relawan para pemuda setempat secara bergiliran dan itu pun baru dimulai pukul 05.00 atau 06.00 WIB pagi.
Selama ini, di lintasan kereta api tanpa pintu tersebut sudah beberapa kali terjadi kecelakaan yang juga merenggut korban jiwa.
Sebab itu, para pengendara yang akan melewati lintasan kereta tanpa pintu itu dihimbau untuk hati-hati. Terutama malam hari saat relawan sedang tidak jaga.***
