Payung geulis sebanyak 3000 buah tersebut dikerjakan tepat waktu. Pengerjaannya melibatkan para pengrajin dan tim dekorasi yang merupakan para seniman Tasik.
Eri yang tidak mempunyai pendidikan seni lukis lewat jalur akademis ini malahan dulu jiwa seninya lebih ke seni musik.
"Dulu jiwa seni saya di seni musik. Malah pernah bikin band yakni RC Fomation pada tahun 1995-1996," ujar Eri.
Sanggar Kinanti yang Eri pimpin dalam aktivitas seninya melibatkan masyarakat sekitar termasuk kader posyandu.
"Sanggar Kinanti memberdayakan masyarakat sekitar dan kader posyandu. Ada juga anak-anak muda yang putus sekolah," tambah Eri.
Eri yang menggeluti payung geulis secara total ini dalam promosi payung kreasinya dibantu oleh Bank Indonesia (BI) dan Desperindag.
Payung geulis kreasi Sanggar Kinanti ini pernah ikut pameran payung Nusantara. Even pameran payung yang selalu diikuti salah satunya di Solo, di Candi Prambanan dan di Candi Borobudur.
Baca Juga: SELAMAT! Ini Daftar Nama Pemenang Dangdut Academy 5 di Indosiar 2022, Lengkap Rincian Hadiahnya
Payung geulis yang merupakan icon Tasikmalaya juga pernah dipakai untuk dekorasi Tribun VVIP di Sirkuit Mandalika ketika ada even Internasional Moto GP disana.