“Harus evaluasi total, satu tujuan olah raga bergembira, bahwa olahraga itu di warna-warna klub -klub daerah fanatisme silahkan saja, tapi jangan melebihi dari tujuan olahraga,” sebutnya.
Selain itu bagi penggemar salah satu klub harus mulai menyikapi setiap pertandingan dengan bijaksana.
Baca Juga: Kronologi dan Cerita Korban Selamat di Kanjuruhan Malang Usai Arema FC vs Persebaya Surabaya
“Kalau menang ya didukung, kalau kalah didoakan. Bukan malah sebaliknya, melampiaskan kekalahan dengan cara-cara yang akhirnya berujung tragedy,” ucap Kang Emil.
Kepada pihak pengelola sepak bola di Indonesia Ridwan Kamil meminta agar tidak mementingkan rating siaran televisi.
Alangkah baiknya memikirkan hal-hal yang rasional jika ada laga besar dengan tensi tinggi. Kemudian teknis manajemen sepak bola sendiri kadang-kadang dikritisi selalu malam hari sehingga pengamanan agak repot. Mudah-mudahan jangan dipaksakan atas nama rating tv, pendapat saya,” ungkapnya.
Terkait masalah keamanan Gubernur meminta agar antisipasi mengeluarkan gas air mata tidak terulang Kembali selain dilarang oleh FIFA juga membahayakan penonton di stadion.
“Pengamanan dievaluasi masalah gas air mata yang mungkin seharusnya tidak terjadi,” kata Kang Emil.
Menanggapi tragedi yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang Gubernur Ridwan Kamil menilai penundaan laga Persib vs Persija di stadion Gelora Bandung Lautan Api atau GBLA merupakan keputusan yang tepat.