Pada pertemuan pertama Timnas Indonesia U-20 beberapa kali mampu merepotkan barisan pertahanan pertahanan lawan tandingnya.
Via skema serangan balik cepat dari sisi sayap ada beberapa nama pemain yang bisa diberikan tugas khusus untuk mengeksekusi skema ini, mulai dari Ronaldo Kwateh, Marcellino Ferdinand, hingga Hokky Caraka.
Ketiga nama itu terbukti memiliki kecepatan yang bisa diunggulkan saat menghadapi barisan pertahanan Moldova yang lebih mengandalkan postur tubuh.
Selanjutnya aspek kedua yang menjadi keunggulan Skuad Garuda Nusantara adalah permainan bola-bola pendek.
Pergerakan cepat dari kaki ke kaki bisa jadi keunggulan, hal itu tampak pada pertemuan pertama terutama ketika masuknya Zanadin Faris yang semakin memperkuat sektor lini tengah.
Selain Zanadin Faris, Timnas Indonesia U-20 memiliki Arkhan Fikri yang mampu mengatur ritme permainan.
Sisi ini patut dimaksimalkan oleh Shin Tae Young dengan menjaga ritme permainan, bermain lebih sabar dan mengalirkan bola secara baik bukan tidak mungkin Timnas Indonesia U-20 bisa menciptakan peluang lebih banyak.
Baca Juga: Siswa CGS Australia Tertarik Budaya Indonesia, Mereka Berlatih Tari Kuda Lumping
Senjata mematikan ketiga yang juga dimiliki Timnas Indonesia adalah lemparan jarak jauh yang bisa dilakukan oleh Robi Darwis.