Network
PRIANGANTIMURNEWS- Aktivis Eksponen 96, Dadi Abidarda mengatakan Kepala SMAN 5 Kota Tasikmalaya, Aam Abdulah yang menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) memberikan contoh yang baik bagi Sekolah lain terkait pengangkatan Wakasek.
"Kami sebagai masyarakat semestinya Kepala SMAN 5 Kota Tasikmalaya (Aam Abdulah) memberi contoh yang baik bagi Kepala Sekolah yang lain, jangan memberi contoh yang tidak baik, makanya kata Kapolri juga potong kepala yang busuk," ungkap Dadi Abidarda, Jumat 27 Mei 2022.
Sebagai Ketua MKKS, sangat elok bisa memberikan pencerahan bagi para kepala sekolah yang lainnya terkait apapun bentuk kebijakan dan aturan secara teknis yang menyangkut terkait karier dan yang lainnya.
Baca Juga: Ini Asal Usul Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia, Ternyata Ayahnya Seorang...
"Kalau misalnya sekolah dari Ketua MKKS tidak mengikuti aturan, diduga Sekolah yang lainnya dalam pengangkat Wakasek bisa saja tidak mengacu ke Pergub, di SMAN 5 Kota Tasikmalaya kan semuanya ditunjuk Kasek, perempuan semua itu Wakasek," tuturnya.
Dadi menilai, sistem pengawasan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat melalui Kantor Cabang Dinas Pendidikan tidak maksimal, dan seakan dibiarkan ketika terjadinya sebuah pelanggaran aturan yang dilakukan pihak Sekolah.
"Di SMAN 5 Kota Tasikmalaya, Pergub itu di bawah hak prerogatif Kepala Sekolah, memang hebat sekali Pak Aam Abdullah ini, mungkin perlindungannya dari atasannya begitu kuat," ucapnya.
Baca Juga: Tim SAR Masih Terus Mencari Eril
Kenapa kuat, lanjut Dadi, dikarenakan hal yang salah juga tetap dilindungi dan tidak diberikan teguran atau peringatan dari KCD maupun Kadisdik Jabar.
"Wakasek Humas tidak dipilih tapi dikukuhkan ditambah lagi yang masih golongan III/b juga bisa dicalonkan Wakasek padahal dalam Pergub paling rendah III/c, di SMAN 5 Kota Tasikmalaya, Wakaseknya perempuan semuanya," jelasnya.
