Erdoğan Berjanji akan Memperluas Perang Melawan PKK

- 17 Februari 2021, 21:11 WIB
Erdogan saat berpidato di Kongres Provinsi Trabzon
Erdogan saat berpidato di Kongres Provinsi Trabzon /Twitter.com/@RTErdogan/

PRIANGANTIMURNEWS – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdoğan, telah berjanji untuk memperluas operasi melawan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) setelah dampak dari kematian 13 tentara Turki dan petugas polisi yang diculik oleh kelompok militan tersebut trus bergema di dalam dan luar negeri.

Pemerintah setempat menuturkan bahwa 13 korban tersebut ditemukan di sebuah kompleks gua di Gare, Irak Utara, yang dikelola Kurdi selama operasi mikiter Turki dirancang untuk membebaskan sandera.

Tiga belas korban tersebut, 12 ditembak di kepala dan satu yang meninggal karena luka tembak di bahunya.

Baca Juga: Pura-pura Jadi Dukun yang Bisa Gandakan Uang, Tukang Ojek Online Ditangkap Polisi

PKK mengatakan bahwa para sandera telah tewas dalam serangan udara Turki.

Sebagaimana dikutip priangantimurnews.pikiran-rakyat.com dari laporan The Guardian, semua orang yang tewas telah diculik di Turki selama 2015 dan 2016, setelah perundingan damai antara pemimpin Ankara dan PKK gagal menjerumuskan bagian tenggara negara itu ke dalam kekerasan baru.

Kematian tersebut telah menyebabkan gelombang kejut di Turki, di mana pemerintah berusaha untuk menangkis kesalahan atas operasi penyelamatan yang gagal dan membangkitkan semangat nasionalis dengan gelombang penangkapan anggota Partai Demokrat Rakyat Rakyat (HDP) pro-Kurdi atas dugaan hubungan PKK.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat: Tidak Semua Berlabel Radikal Itu Negatif

Partai-partai oposisi menuding pemerintah Turki telah gagal merundingkan pembebasan damai, padahal sebelumnya mereka telah mengangkat isu laki-laki yang ditangkap tersebut di parlemen.

"Kami tidak akan memberikan kesempatan kepada teroris," kata Erdogan dalam pidatonya di Kota Trabzon di Laut Hitam hari Selasa, 16 Februari 2021, pada partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa.

“Kami akan memperluas operasi kami ke wilayah-wilayah yang masih padat ancaman. Kami akan tetap di area yang kami amankan selama diperlukan untuk mencegah serangan serupa,” ujar Erdogan.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Debat dengan Ketua KPI, dr. Tirta: DPR Harus Bikin Juga Komisi Penyiaran YouTube!

PKK, yang telah melancarkan pemberontakan terhadap negara Turki sejak tahun 80-an, ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa.

Namun, dukungan barat untuk pasukan yang berafiliasi dengan PKK yang memerangi ISIS di perbatasan Suriah tersebut telah membuat tegang hubungan antara Ankara dan Washington dalam beberapa tahun terakhir.

Erdoğan mengecam AS pada hari Senin dan para menterinya memanggil duta besar AS setelah departemen luar negeri merasa ragu-ragu untuk menyalahkan PKK atas kematian tersebut.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 17 Februari 2021: Kebusukan Elsa Terbongkar Ayahnya, Andin dan Al Makin Mesra

Presiden Turki itu mengulangi keluhannya dalam pidatonya hari Selasa, mengatakan Turki belum menerima cukup solidaritas internasional atas pembunuhan tersebut.

Turki telah meningkatkan operasi melawan PKK sejak musim panas lalu, ketika meluncurkan Operasi Claw-Eagle dan Operation Claw-Tiger pada dugaan instalasi PKK di Irak utara, dengan kerja sama dari pemerintah daerah otonom Kurdistan (KRG) di daerah itu.

Menurut pemantau konflik Airwars, lebih banyak warga sipil Irak yang terbunuh pada tahun 2020 akibat konflik Turki-PKK dari pada sebelumnya sejak 2015.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kapolri Harus Lebih Selektif Dalam memilih Rujukan Hukum, UU ITE Perlu Revisi

Lebih dari 700 orang telah ditangkap di Turki sejak Senin atas tuduhan dukungan PKK, termasuk ketua HDP provinsi dan kabupaten, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan tindakan keras baru, dan mungkin berat terhadap partai tersebut.

Kejatuhan politik pada akhirnya telah meningkatkan taruhan dalam apa yang dikatakan para analis sebagai upaya koalisi yang berkuasa untuk menciptakan keretakan antara HDP dan partai oposisi lainnya yang telah bekerja sama untuk mengalahkan Erdogan dalam pemilihan walikota pada tahun 2019.***

 

Editor: Muh Romli

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah