Ganjar-Mahfud Beri Solusi Layanan Kesehatan Wilayah Jawa dan Luar Jawa

- 1 Desember 2023, 13:10 WIB
Layanan kesehatan jadi perhatian Capres Ganjar dan Cawapres Mahfud.
Layanan kesehatan jadi perhatian Capres Ganjar dan Cawapres Mahfud. /

PRIANGANTIMURNEWS - Layanan kesehatan bagi masyarakat luas merupakan bagian yang paling penting dan menjadi yang sangat fital untuk menjaga kesehatan. 

Tentu layanan kesehatan harus menjadi prioritas utama bagi pemerinta daerah, Provinsi dan juga pemerintah pusat termasuk Presiden. 

Layanan kesehatan juga menjadi perhatian bagi Calon Presiden dan Wakil Presiden pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam orasi kampanyenya. 

Baca Juga: Ormas Ittihad Muballighin DKI Dukung Cawapres Ganjar Mahfud Ini Alasannya

Tiga hari masa kampanye diberlakukan oleh KPU. Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia 2024 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terus menyampaikan visi misinya kepada Rakyat Indonesia. 

Visi misi pasangan Capres-Cawapres nomor urut tiga Ganjar-Mahfud menawarkan program Satu Desa, Satu Tenaga Kesehatan (Nakes). 

Selain satu desa satu nakes juga satu Fasilitas Kesehatan (Faskes), hal tersebut disampaikan dalam kampanye Pilpres 2024, 

Baca Juga: Capres Pro Desa Akan Menjadi Identitas Politik Ganjar

Pasangan Ganjar menilai, program ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi disparitas layanan kesehatan di berbagai daerah di Jawa dan luar Jawa.

Fakta menunjukkan, tingkat ketimpangan layanan kesehatan di Jawa dan luar Jawa masih besar, khususnya di daerah Timur Indonesia, seperti Papua dan daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

Dalam kampanyenya, Ganjar-Mahfud menilai, pemerataan layanan kesehatan merupakan keharusan jika ingin menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di seluruh Indonesia, dalam menyongsong era Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Kampanye Pertama Ganjar Mahfud Satukan Rakyat Indonesia Ekonomi Jadi Prioritas

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, tingkat ketimpangan layanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia masih sangat besar, terutama antara daerah-daerah di Jawa dan luar Jawa.

 Untuk itu, jika ingin mewujudkan slogan “Indonesia Harga Mati”, salah satu hal yang harus dilakukan adalah mewujudkan pemerataan layanan kesehatan di seluruh daerah di tanah air.

Hal itu dikatakan Muhadjir pada Malam Penganugerahan Tanda Penghargaan Swasti Saba Kabupaten/Kota Sehat dan SBM (Sanitasi Berbasis Masyarakat) Tahun 2023, di Grand Ballroom Hotel Kempinski Jakarta, pada Selasa malam, (28 November 2023).

Baca Juga: PDIP Pecah, Bobby Nasution Pilih Dukung Prabowo-Gibran daripada Ganjar-Mahfud

Muhadjir mengatakan, saat ini disparitas layanan kesehatan di Indonesia masih cukup besar. 

Layanan kesehatan di Pulau Jawa, menurutnya, sudah baik, akan tetapi tidak demikian untuk kondisi di luar Pulau Jawa terutama di Indonesia Timur serta daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). 

"Pemerataan pelayanan kesehatan juga mencakup transfer teknologi kesehatan,"kata Muhajir. 

Baca Juga: Ganjar Makan Dalam Porsi Banyak Saat Jelang Puasa, Terkait Pemeriksaan Kesehatan di RSPAD

"Tidak mungkin kita menangani kesehatan di Papua seperti Yahukimo, Pegunungan Bintang, di Pulau Kangean Madura sama dengan penanganan di Jakarta. 

Dibutuhkan teknologi termasuk Artificial Intelligence,(AI). Saya yakin Pak Menkes sangat menguasai bidang itu. 

"Karena itu gagasan besar dari Pak Menkes sangat luar biasa untuk melakukan proses transformasi," kata Muhadjir.

Baca Juga: Mahfud MD Ditunjuk Jadi Cawapres Dampingi Ganjar, Ini Tanggapan Pengamatan Soal Mesin Politik PDIP

Menurut Menko PMK, pemerataan layanan kesehatan harus disiapkan sungguh-sungguh dan itu merupakan tanggung jawab pemerintah, baik pusat maupun daerah.

“Anggaran kesehatan itu sebagian besar di daerah, tidak di pusat," ujarnya.

"Tanggung jawab kesehatan itu lebih banyak di daerah Provinsi Kab/Kota daripada di pusat,"ujar Muhadjir.***

Editor: Sri Hastuti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x