Prabowo Disindir Telak, Usai Sebut Sejarah Manusia dan Militer di Gaza Lemah!

- 10 Januari 2024, 08:52 WIB
Capres nomor urut-2 Prabowo Subianto ketika menyampaikan gagasan dalam debat Pilpres 2023 di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024.
Capres nomor urut-2 Prabowo Subianto ketika menyampaikan gagasan dalam debat Pilpres 2023 di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024. /

 

PRIANGANTIMURNEWS - Prabowo Subianto menyinggung kondisi Gaza yang ditindas, karena tidak memiliki sejarah manusia dan militer kuat.

Pernyataan tersebut secara mengejutkan keluar dari mulut Calon Presiden (Capres) nomor urut dua itu. Saat debat ketiga Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Istora Senayan.

"Tanpa kekuatan militer, secara peradaban manusia, mengajarkan bahwa bangsa itu akan dilindas seperti di Gaza sekarang ini," ujar Prabowo.

Baca Juga: Burhanudin Muslim Sebut Petani Sejahtera, Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Pernyataan itu muncul ketika tensi dalam debat Pilpres 2024 memanas pada Minggu malam, 7 Januari 2023

Sayangnya Prabowo yang membandingkan kondisi militer di Jalur Gaza, Palestina dengan kondisi Indonesia saat ini. Dianggap tidak tepat dan terlalu menyudutkan warga Gaza.

Palestina adalah negara yang terjajah. Dimana hingga saat ini, mereka tidak memiliki militer resmi seperti Indonesia yang merupakan negara berdaulat.

Prabowo dalam pernyataan lain, juga menyinggung fakta yang keliru. Tentang sejarah manusia di Gaza itu lemah karena tertindas.

Baca Juga: RK: Kejenakaan Prabowo Bukan Tanpa Sebab, Ingin Buktikan Tampilkan Politik Riang Gembira

"Saya tegaskan kembali bahwa pelajaran sejarah manusia yang lemah akan selalu ditindas, kita lihat apa yang terjadi di Gaza," paparnya.

Kenyataannya, dari sejarah Palestina saja yang menyangkut Kota Yerusalem dan peradabannya sudah dimulai sejak 3000 tahun sebelum masehi.

Melekat kuat dalam sejarah tiga agama besar Dunia, di tiga Benua. Palestina menjadi terjajah, karena mandat Inggris pasca Perang Dunia ke-2.

Pernyataan menohok Calon Presiden Nomor Urut-2 itu telah menyinggung jasa Palestina terhadap Kemerdekaan Indonesia sebagai pengaku kedaulatan pertama walau negaranya belum berdaulat.

Baca Juga: Prabowo Siap Hilirisasi, Indonesia Menuju Kemakmuran Tanpa Tergantung Pada Negara Lain

Apa yang disampaikan Prabowo juga rupanya telah menyinggung warga Indonesia, pegiat kemanusiaan Indonesia, dan relawan Indonesia yang bertugas di Gaza.

Seperti kritik yang disampaikan oleh Muhammad Husein, relawan Indonesia yang pernah bertugas di Gaza.

"Pak Prabowo yang kami hormati. Kenapa harus bawa-bawa Gaza, kenapa bukan yang lain? Memang Gaza selemah itu karena tidak ada militer?" tanya Husein.

"Polisi ada tetapi tidak ada tentara. Kenapa? karena mereka terjajah. Tetapi bukan berarti mereka tidak punya militer, anda fahamlah masalah seperti ini," tegasnya.

Baca Juga: Sambutan di Unisma Malang, Prabowo: Sejak Dulu Cocok dengan NU

Husein dengan lugas mengkritik pernyataan Prabowo yang mengagungkan militer Indonesia yang berdaulat, saja tak bisa menghentikan Genosida di Gaza yang masuk pelanggaran Hukum Internasional.

"Apa gunanya kita punya militer, tapi kita tidak bisa menghentikan Pembantaian atau Genosida yang terjadi di depan mata kita? Apa gunanya," ungkapnya Husein.

"Bukannya kita simpati dengan Gaza, kok malah dijadikan contoh (buruk). Salah apa Gaza, sampai harus dibawa-bawa masalah Pilpres?" sindir telak Husein.

Husein juga mengungkapkan bahwa belum tentu Indonesia akan sekuat warga Gaza dan militernya, yang bahkan suda sanggup bertahan dalam 90 hari penyerangan Israel.

Baca Juga: Dipandang Layak Lanjutkan Legasi Presiden Jokowi, Ini Pandangan Pengamat Politik Kepada Prabowo-Gibran

"Saya kira itu kurang tepat, seolah ingin memperlihatkan bahwa Gaza ini ditindas karena tidak ada militer dan karena lemah," papar Husein.

"Gaza sudah di bombardir selama 90 hari lebih, dan dikeroyok oleh militer Israel,  Inggris, dan Amerika oleh tiga negara superpower," tambahnya.

"Mereka (Gaza) tidak tunduk, mereka tidak takluk. Para pejuang Gaza masih bertahan, konsisten menghancurkan puluhan tank, bulldozer setiap hari. bagaimana mungkin menyebut Gaza lemah?" sindirnya.

Husein kemudian membandingkan Kota Hiroshima, Jepang yang memiliki luas tiga  kali lipat dari Gaza yang menyerah setelah dibom oleh Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Resmi Jadi Bacawapres Dampingi Bacapres Prabowo Subianto

"Gaza ini, luasnya hanya 360 kilometer pak! Dibombardir selama tiga bulan, bukan 12 ribu ton lagi seperti di Hiroshima. Sudah lebih dari 70 ribu ton! Tapi Gaza belum menyerah," tegasnya.

Sindiran-sindiran lain juga ikut diungkapkan oleh beberapa akun centang biru di media sosial, dan juga di kolom komentar Youtube Muhammad Husein Gaza.

Indonesia adalah negara yang mengakui Palestina dan warga negara di Asia Tenggara yang paling kuat solidaritas Palestina.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Diusulkan Jadi Cawapres Dampingi Prabowo, Berikut Keterangan Ketum Golkar

Pernyataan Prabowo sebagai Calon Presiden tersiar di seluruh Indonesia dan Dunia. Tetapi tidak merepresentasikan 80 persen warga Indonesia.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Youtube Muhammad Husein Gaza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x