Pelanggaran T-Mobile Mencapai 53 Juta Pelanggan

- 22 Agustus 2021, 20:07 WIB
Perusahaan penyedia jasa internet T-Mobile
Perusahaan penyedia jasa internet T-Mobile /Tangkap layar t-mobile.com/

PRIANGANTIMURNEWS- T-Mobile US Inc (TMUS.O) mengatakan pada hari Jumat bahwa penyelidikan yang sedang berlangsung terhadap pelanggaran data mengungkapkan bahwa peretas mengakses informasi pribadi dari 5,3 juta pelanggan tambahan, sehingga jumlah total orang yang terpengaruh menjadi lebih dari 53 juta.

Operator nirkabel AS terbesar ketiga awal pekan ini mengatakan bahwa data pribadi lebih dari 40 juta mantan dan calon pelanggan dicuri bersama dengan data dari 7,8 juta pelanggan nirkabel T-Mobile yang ada.

Dalam pembaruan terbarunya, yang muncul beberapa hari setelah Komisi Komunikasi Federal AS (FCC) membuka penyelidikan atas pelanggaran tersebut, T-Mobile mengungkapkan telah mengidentifikasi 5,3 juta pelanggan nirkabel tambahan yang terkena dampak pelanggaran tersebut serta 667.000 lebih banyak akun mantan pelanggan.

Baca Juga: Kuota Prakerja Gelombang 18 Sebanyak 800 Ribu Orang, Cek Seberapa Besar Peluangmu!

Data tersebut mencakup alamat, tanggal lahir dan nomor telepon pelanggan, kata perusahaan itu, seraya menambahkan bahwa tidak ada indikasi bahwa data yang diakses berisi informasi keuangan seperti kartu kredit atau data pembayaran lainnya.

Beberapa pelanggan T-Mobile menggugat perusahaan untuk kerusakan Kamis malam di pengadilan federal Seattle, mengatakan dalam class action yang diusulkan bahwa serangan cyber melanggar privasi mereka dan mengekspos mereka ke risiko penipuan dan pencurian identitas yang lebih tinggi.

Operator nirkabel adalah korban terbaru dari serangan siber pada perusahaan besar di Amerika Serikat ketika peretas mengeksploitasi privasi dan keamanan sistem pengguna yang melemah karena kebijakan kerja dari rumah yang dilembagakan sejak awal pandemi virus corona.

Baca Juga: Indonesia Buat Kapal Perang KRI Golok 688, Sudah Capai 93 Persen

Pada tahun 2018, perusahaan telah menginformasikan tentang potensi pelanggaran keamanan yang dapat mempengaruhi sekitar 3% dari 7,8 juta pelanggannya.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x