Keris dalam Budaya Jawa Menurut Para Ahli: dari Unsur Gaib hingga Fisik

6 Mei 2022, 14:35 WIB
Potret keris yang merupakan warisan budaya Jawa. /Pixabay.com/

PRIANGANTIMURNEWS- Sebagaimana diketahui bahwa keris merupakan salah satu warisan budaya Jawa yang keberadaannya masih terawat hingga saat ini.

Dalam budaya Jawa, keberadaan keris tidak bisa dilepaskan begitu saja dari masyarakat.

Mereka masih menganggap bahwa keris bukan hanya sebagai produk budaya semata, tetapi, ia juga merupakan benda pusaka yang memiliki keistimewaan dan harus dirawat keberadaannya.

Baca Juga: Hati-hati! Tubuh Alami Kolesterol Tinggi, Ciri-ciri Fisik Kolesterol serta Cara Mengatasinya

Beberapa pakar dan para ahli yang telah meneliti tentang keris tersebut beranggapan bahwa keris merupakan benda keramat yang menyatukan unsur gaib dan unsur fisik.

Dalam khazanah dan budaya Jawa, unsur gaib yang terdapat dalam keris tersebut merupakan sebuah kesaktian yang didapat melalui tirakat dan lelaku tertentu dalam waktu tertentu.

Oleh sebab itu, untuk mengetahui lebih dalam tentang keris dan hal gaib dan fisik dari warisan budaya Jawa tersebut, berikut kami sajikan ulasan dari beberapa ahli.

Baca Juga: Terbongkar Kasus Subang: Tanpa Disadari Pernyataan Saksi Ini Petunjuk Kuat!!

Menurut Mr. B. P. H. Sumodiningrat

Mr. B. P. H. Sumodiningrat adalah salah satu ahli keris dan juga pemerhati budaya Jawa yang berasal dari Surakarta.

Menurutnya, sebagaimana dikutip Priangantimurnews.com dari buku Anan Hajid T, yang berjudul "Orang Jawa, Jimat, dan Makluk Halus" menyebutkan bahwa "keris merupakan bersatunya yang gaib dengan yang fisik".

Menurutnya juga, yang dimaksud unsur gaib dalam keris tersebut adalah kekuatan dan berkat dari Allah SWT.

Ia juga melanjutkan bahwa tertananmnya berkat dan kekuatan Allah dalam keris tersebut tidaklah terlepas dari "lelaku" dan juga tirakat yang pernah dijalani sang empu keris tersebut selama hidupnya.

Baca Juga: Jose Mourinho Tak Kuasa Menahan Tangis, Ini Sebabnya

Dengan kata lain, kekuatan dan berkat yang tertanam dalam keris merupakan sebuah karamah yang didapat oleh sang empu keris tersebut dari yang Maha Kuasa.

Inilah mengapa dalam budaya Jawa, hanya orang-orang tertentulah yang bisa memiliki keris dengan karamah dan kekuatan di dalamnya.

Dan orang-orang tersebut, dalam budaya Jawa adalah mereka yang telah berhasil melalui dan menjalani proses lelaku berupa puasa, semadi, membersihkan hati, dan mendekatkan diri kepada sang pencipta.

Menurut Harjosuprapta

Harjosuprapta merupakan salah satu pemerhati budaya Jawa, sekaligus seorang purnawirawan yang memiliki dasar pemikiran bahwa "bumi berputar pada porosnya dan tanpa sandaran."

Baca Juga: Qadha Puasa Ramadhan Dulu Atau Puasa Syawal, Simak Ulasannya

Dari latar belakang itulah, ia juga berpendapat bahwa dalam budaya Jawa "segala jenis wesi aji, termasuk keris, dan juga manusia, akan selalu terpengaruhi dan terdampak oleh daya induksi yang berasal dari bumi dan berlangsung secara terus-menerus".

Lebih lanjut, ia juga berpendapat bahwa "manusia memiliki daya bio magnetik elektrik yang merupakan sifat dari badan wadag murni dari bumi (tanah)".

Kemudian, manusia, sebagai empu dari keris tersebut akan memasukkan daya bio magnetik elektrik tersebut ke dalam wesi aji atau keris yang dimilikinya.

Sehingga, menurutnya, daya bio magnetik elektrik inilah sebetulnya yang lebih biasa dikenal dalam budaya Jawa (terutama setelah adanya pengaruh Islam) sebagai khodam atau unsur gaib dalam keris tersebut.

Baca Juga: Inilah Maksud dan Fungsi Release Clause di Sepak Bola Spanyol

Ia juga melanjutkan bahwa untuk mengetahui khodam atau unsur gaib yang terdapat dalam keris seseorang harus bisa melepas sukma untuk berkomunikasi langsung dengan khodam tersebut.

Menurut Ir. Haryana Arumbinang Msc

Menurutnya, keris merupakan "multipleks pamor dan besi", di mana gabungan dari dua unsur inilah yang pada akhirnya menghasilkan kekuatan gaib dari keris tersebut.

Dalam prosesnya, sang empu atau pemilik keris tersebut akan memasukkan "pamor" atau sebagian kekuatannya ke dalam keris tersebut pada saat proses pembuatan atau penempaan wesi aji tersebut.

Menurutnya, "pamor" atau kekuatan itu akan senantiasa terekam dan tertanam dengan permanen di dalam keris tersebut.

Baca Juga: Viral Kenaikan Harga Tiket Masuk Wisata, Kadis Parbud Pangandaran Itu Sudah Sesuai Aturan

Rekaman daya magis yang gaib dari sang empu akan "muncul pada keris" sehingga ia akan menjadi seperti "benda bertuah" pada umumnya.

Menurut Ki Hadimidjojo

Ki Hadimidjojo merupaka salah satu pelestari budaya Jawa, yang sekaligus merupakan ahli Metalurgi.

Menurutnya, keris yang merupakan benda yang terbuat dari berbagai logam sesungguhnya telah memiliki unsur gaib dan "getaran tertentu".

Baca Juga: Timnas Indonesia Siap Hadapi Vietnam, di SEA Games 2021

Ia juga melanjutkan bahwa getaran tersebut nantinya akan berpadu dengan getaran yang dimiliki oleh sang empu dari keris tersebut.

Dengan kata lain, meskipun keris tidak pernah dimasukkan getaran atau kekuatan gaib tertentu oleh sang empu, keris tersebut sesungghnya telah memiliki getaran dan kekuatannya sendiri dari logam tersebut.

Itulah pendapat para ahli mengenai keris dalam budaya Jawa, dari unsur gaib hingga fisik. Semoga ulasan ini bisa menambah wawasan kita tentang budaya Jawa yang merupakan warisan dari leluhur kita.***

Editor: Galih R

Sumber: Buku Anan Hajid T, ORANG JAWA, JIMAT, DAN MAKHLUK HALUS

Tags

Terkini

Terpopuler