Melihat Sejarah Islam di Indonesia

- 23 Maret 2022, 21:25 WIB
Ilustrasi Kerajaan.
Ilustrasi Kerajaan. /

Baca Juga: Gampang Dicari, Berikut 10 Makanan Peningkat Imunitas Tubuh, Menurut Dokter Ema Surya Pertiwi

Keterangan lebih lanjut tentang masuknya Islam ke Indonesia ditemukan pada berita dari Marcopolo, bahwa pada tahun 1292 ia pernah singgah di bagian utara daerah Aceh dalam perjalanannya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Di Perlak ia menjumpai penduduk yang telah memeluk Islam dan banyak para pedagang Islam dari India yang giat menyebarkan agama itu.

Para pedagang Muslim menjadi pendukung daerah-daerah Islam yang muncul kemudian, dan daerah yang menyatakan dirinya sebagai kerajaan yang bercorak Islam ialah Samudra Pasai di pesisir timur laut Aceh. Munculnya daerah tersebut sebagai kerajaan Islam yang pertama diperkirakan mulai abad ke-13.

Hal itu dimungkinkan dari hasil proses Islamisasi di daerah-daerah pantai yang pernah disinggahi para pedagang Muslim sejak abad ke-7. Sultan yang pertama dari kerajaan Islam Samudera Pasai adalah Sultan Malik al-Saleh yang memerintah pada tahun 1292 hingga 1297.

Dari catatan lain yang ditinggalkan Ibnu Batutah, dapat diketahui bahwa pada masa itu kerajaan Samudra Pasai merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat kapal-kapal datang dari Tiongkok dan India serta dari tempat-tempat lain di Indonesia, singgah dan bertemu untuk memuat dan membongkar barang-barang dagangannya.

Kerajaan Samudra Pasai makin berkembang dalam bidang agama Islam, politik, perdagangan, dan pelayaran. Hubungan dengan Malaka makin ramai, sehingga di Malaka pun sejak abad ke-14 timbul corak masyarakat muslim. Perkembangan masyarakat muslim di Malaka makin lama makin meluas dan akhirnya pada awal abad ke-15 berdiri kerajaan Islam Malaka.

Para penganut agama Islam diberi hak-hak istimewa, bahkan telah dibangunkan sebuah masjid untuk mereka. Para pedagang yang singgah di Malaka kemudian banyak yang menganut agama Islam dan menjadi penyebar agama Islam ke seluruh kepulauan Nusantara, tempat mereka mengadakan transaksi perdagangan.

Beberapa kerajaan Islam yang berdiri di Nusantara tidak terhubung secara politik kenegaraan dengan kekhalifahan Islam di masa Turki Utsmani. Hal ini merujuk pada penjelasan Guru Besar Filologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Oman Faturrahman (2020) bahwa pengaruh keislaman di wilayah Nusantara ini memang ada. Namun, Oman menolak argumentasi yang menyebut adanya bekas sistem ala Turki Utsmani pada kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Nusantara.

Baca Juga: Wayang Dijadikan Sebagai Media Berdakwah dalam Menyebarkan Agama Islam pada Zaman Dahulu

Kesultanan yang ada di wilayah Nusantara merupakan kelanjutan dari kerajaan-kerajaan yang sudah ada di masa pra-Islam berdasarkan referensi dalam manuskripIslam dan pra-Islam. Kontak diplomatik memang ada, tetapi klaim yang menyebutkan bahwa kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara merupakan bagian dari Turki Utsmani adalah dugaan yang tidak berdasar, bahkan bisa dikatakan tidak benar.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: NU


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah