Penyebab dan dampak dari potensi ancaman krisis pangan dunia menjadi sorotan global, tidak terkecuali Indonesia.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa saat ini Indonesia harus bertindak sekarang agar tidak terjadi dekade pembangunan yang hilang.
"Saat ini dunia tengah dihantui oleh ancaman krisis pangan hingga krisis energi. Selain itu, ada pula ancaman inflasi yang menjadi momok semua negara, tak terkecuali Indonesia. Oleh sebab itu, kita semuanya betul-betul harus siapkan diri," ungkap Presiden Jokowi.
Baca Juga: Manchester United Kalah Memalukan 4-0, Gabby Agbonlahor Sebut Pemain Tersesat di Liga Premier?
Sedangkan strategi Pertanian Indonesia hadapi krisis pangan global, yaitu meningkatkan kapasitas produksi pangan dalam negeri.
Hal tersebut diantaranya untuk komoditas pengendali inflasi seperti cabai dan bawang merah, komoditas impor gula tebu, kedelai dan daging sapi.
Selanjutnya adalah pengembangan pangan substitusi impor seperti, ubi kayu, sorgum dan sagu untuk substitusi gandum.
Gula non tebu seperti Stevia, aren, lontar dan lain-lain untuk subsitusi gula tebu, dan domba atau kambing, itik dan ayam lokal untuk subsitusi daging sapi.
Kemudian peningkatan ekspor seperti, sarang burung walet, Porang, Ayam, dan telur.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan dalam menghadapi ancaman krisis pangan semua pihak termasuk pemerintah harus bekerja sama.