Ustadz Anti Galau Tegaskan Perayaan Hari Valentine Tidak Sesuai Dengan Nilai-Nilai Islam!

13 Februari 2024, 08:13 WIB
Ustadz Shufi.ZM atau Ustadz Anti Galau : Perayaan Hari Valentine tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam!/Ade Advian Achmad/priangantimurnews/PRMN. /

PRIANGANTIMURNEWS - Setiap tanggal 14 Februari sebagian masyarakat Indonesia selalu merayakan Hari Kasih Sayang atau lebih dikenal sebagai Hari Valentine.

Pada 14 Februari tersebut orang-orang merayakan Hari Valentine dengan saling mengungkapkan perasaan sayang atau cinta kasihnya.Entah itu kasih sayang antara suami istri atau kasih sayang antara hubungan yang belum pasti alias pacar.

Pada moment Hari Valentine ini biasanya ungkapan kasih sayang seseorang kepada yang disayanginya berupa saling bagi coklat sebagai hadiah yang identik dengan ungkapan kasih sayangnya.

Baca Juga: Ulah Berandalan Motor di Jl HZ Mustofa, Kota Tasik Satu Warga Luka 9 Jahitan

Hal tersebut disampaikan oleh Ustadz Shufi ZM,M.Qh,CLQ atau lebih dikenal dengan sapaan Ustadz Anti Galau kepada priangantimurnews.pikiran-rakyat.com pada Selasa,12 Februari 2024 melalui aplikasi percakapan.

Ustadz Shufi atau Ustadz Anti Galau mengatakan bahwa kebiasaan pengungkapan kasih dan rasa cinta yang dilakukan pada setiap tanggal 14 Februari ini sudah terjadi bertahun-tahun.

"Tradisi mengungkapkan rasa cinta pada setiap tanggal 14 Februari ini sudah terjadi bertahun-tahun.Mereka yang melakukan perayaan hari kasih sayang ini tanpa tahu atau tidak paham asal-usul dari munculnya Hari Valentine ini,"ujar Ustadz Shufi.

Baca Juga: Warga Priangan Timur Kompak Inginkan Pemilu Damai Untuk Menuju Indonesia Emas!

"Banyak orang yang menggunakan Hari Valentine ini sebagai hari cinta mereka kepada pasangannya dengan hal-hal yang dilarang dalam Islam,"ungkap Ustadz Shufi.

Kata Ustadz Shufi bahwa dalam pandangan Islam sama sekali tidak ada pengkhususan waktu atau hari untuk menyampaikan rasa kasih sayang kepada seseorang yang dianggap istimewa.

"Dalam Islam,kasih sayang itu sepanjang masa dan maksud kasih sayang disini adalah kasih sayang terhadap orang-orang yang sah dalam sudut agama ataupun negara.Contohnya kasih sayang dari suami ke istri,kasih sayang dari anak ke orang tua,dari orang tua ke anak,kasih sayang kepada saudara dan kasih sayang lainnya yang tidak menyimpang dari nilai Islam,"lanjutnya.

"Kasih sayang disini juga bukan kasih sayang yang diartikan bebas.Seperti kasih sayang antara pasangan yang diharamkan.Tetapi kasih sayang yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan,"ujar Ustadz Shufi.

Baca Juga: Shio Berdasarkan Tahun Kelahiran, Apa Kata Pakar Fengsui? Yuk Simak Penjelasannya!

Lebih lanjut Ustadz yang dalam ceramahnya sering diwarnai atraksi sulap ini dengan tegas bahwa perayaan Hari Valentine adalah tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.

"Islam memandang bahwa perayaan Hari Valentine ini sama sekali tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam! Karena kalau dilihat dari sejarahnya, Hari Valentine ini adalah tradisi orang-orang non Muslim yang dengan kebebasannya melakukan apapun terhadap pasangan yang bukan mahram,"tegas Ustadz asal Sumedang ini.

Ustadz muda yang pernah mengisi Program Religi di TV One ini menambahkan bahwa tradisi perayaan Hari Valentine ini berasal dari tradisi Romawi Kuno dan diadaptasi oleh Gereja Katolik menjadi perayaan Santo Valentinus.

Baca Juga: Bojan Hodak Konfirmasi Laga Uji Coba dan Pastikan Ada Yang Berbeda

"Dalam Islam dari zaman ke zaman justru mencontohkan kasih sayang.Bahkan Baginda Rasulullah SAW mengajarkan untuk selalu berbagi kasih bukan kepada sesama Muslim tapi juga kepada Non Muslim,"lanjut pemilik RS.Al Hikmah ini.

"Kita tahu bahwa Baginda Nabi Muhammad SAW bagaimana beliau bersikap lemah lembut kepada seorang Yahudi tua dan buta.Yahudi tersebut oleh Baginda Rasulullah disuapi walaupun Yahudi tersebut membenci Baginda,"lanjutnya.

"Jadi kalau dalam moment Hari Valentine ini disimpulkan sebagai hari kasih sayang dan dipahami bahwa di hari itu moment melakukan hal yang dilarang dalam Islam seperti pacaran atau seks bebas.Maka hal itu jelas haram!"ucapnya.

Baca Juga: Bojan Hodak Konfirmasi Laga Uji Coba dan Pastikan Ada Yang Berbeda

"Bukan hanya melanggar aturan Islam tapi melanggar juga norma yang ada,"pungkas Ustadz yang baru saja merilis buku berjudul 'Aku Sudah Tidak Galau Lagi' ini.

Hari Valentine atau hari kasih sayang yang jatuh bertepatan pada saat dilangsungkannya pesta demokrasi yakni Pemilu akan lebih asyik jika diisi dengan saling kasih sayang antar para pendukung calon Presiden yang didukungnya.

Hari Valentine atau hari kasih sayang tidak ada salahnya diwarnai dengan ungkapan cinta dan kasih sesama anak bangsa yang sesuai dengan syariat Islam yang selama beberapa bulan terakhir seakan-akan 'terbelah'.

Jadikan Moment Hari Kasih sayang untuk menebar juga rasa cinta sesama anak bangsa usai Pemilu dilaksanakan untuk bersama-sama bahu membahu menuju Indonesia maju.Tentu saja ungkapan kasih sayang itu adalah bukan yang terlarang baik dari nilai agama ataupun norma negara Indonesia yang berbudaya.***

Editor: Rahmawati Huda

Tags

Terkini

Terpopuler