PRIANGANTIMUE NEWS - Berawal dari hobinya corat-coret di atas kertas dan kain, Ronal Surapradja memantapkan diri untuk menggeluti dunia fesyen.
Ronal mengaku awalnya hanya iseng, corat-coret di kain dan kertas, lalu membeli kain dan membawa ke tukang jahit, ternyata menghasilkan celana sarung motif batik.
"Hasilnya celana sarung batik yang saya pakai sholat Jumat. Pikir saya jika hendak "bertemu" Dia selayaknya menggunakan pakaian terbaik yang kita punya," rilis dia seperti dikutip priangantimurnews dari antaranews, Minggu.
Baca Juga: Massa FPI Gelar Aksi di Mapolsek Pangandaran
Ronal yang mengaku tertarik pada kain nusantara seperti batik, lurik dan tenun lalu mengunggah foto sembari mengenakan pakaian rancangannya di laman Instagram dan mendapat respon positif.
Ia tidak menyangka foto yang diunggah di instagram mendapat banyak respon positif. Dengan desain yang lain seminggu diulangi lagi.
"Hasilnya semakin banyak respon positif,bahkan ada beberapa yang bertanya dimana bisa membelinya," tutur dia.
Baca Juga: Kemendikbud Tekankan Akun Pembelajaran Harus Dilindungi Keamanannya
Ronal jadi serius merancang busana sembari mengeksplorasi motif batik, lurik, dan tenun dari berbagai daerah di Indonesia.
Idenya mengalir deras dan hadirlah label "Lawlaka" yang diambil dari hadis qudsi "lawlaka, lawlaka, maa khalaqtu alaflaka" yang artinya "Jika bukan karena engkau, jika bukan karena engkau (wahai Muhammad), Aku tidak akan menciptakan ufuk (alam) ini.”