Muncul mitos bahwa makam tersebut merupakan tempat sakral dan tidak bisa diperlakukan sembarangan.
Posisi dan keberadaannya Astana Pangandegan di atas Astana Giribangun menjadi ibarat leluhur yang berfungsi melindungi, atau orang Jawa menyebutnya hamemayuni (menjadi payung keberadaan makam anak cucunya).
Astana Pangandegan terletak di lereng barat Gunung Lawu, tepatnya di Desa Karang Bangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Beberapa kejadian dan fenomena mistis membuktikan keberadaan Astana Mangadeg, kompleks pemakaman para penguasa Istana Mangkunegaran, salah satu pecahan dinasti Mataram.
Makam itu merupakan Raja Mangkunegoro III, keturunan Raja Mataram Panembahan Senopati yang selalu melindungi dan merestui makam anak cucu di bawahnya.
Salah satu yang dimakamkan di sini adalah Kanjeng Pangeran Adi Pati Arya Sri Mangkunegara I. Pangeran Adi terkenal dengan sebutan Pangeran Samber Nyowo.
Tokoh kesohor Rajab Mangkunegaran ini sakti mandraguna dan selalu menjadi rujukan raja-raja Mataraman, baik Surakartan (Solo) dan Ngayogyakarto Hadiningrat (Yogya).
Pangeran samber Nyowo dipercaya memberikan restu maupun perlindungan kepada penghuni makam Astana Giribangun pada saat-saat tertentu dari kejahatan atau perbuatan tangan-tangan jahil.
Beberapa peristiwa dan fenomena mistis aneh terjadi diantaranya saat makam mantan Presiden Soeharto digali. Suasana pemakaman Soeharto di Astana Giribangun kala itu sedang redup, tak ada awan, hanya angin yang berhembus pelan.