Sejarah Singkat Tanggal 22 Desember, Asal Usul diangkatnya sebagai Hari Ibu

- 22 Desember 2022, 08:09 WIB
Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno bersama perempuan anggota KPI.
Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno bersama perempuan anggota KPI. /Screenshoot YouTube Channel, Polin Channel

PRIANGANTIMURNEWS –  Pada dasarnya setiap negara memiliki peringatan Hari Ibu atau peringatan hari ibu yang berbeda beda. Hari Ibu Internasional jatuh pada tanggal 8 Mei yang lampau, sementara peringatan Hari Ibu Nasional di Indonesia jatuh pada tanggal 22 Desember.

Tujuan yang ditekankan hari ibu tidak lain adalah untuk memperingati peran seorang ibu yang merupakan wanita, yang memiliki hak kesetaraan yang sama sebagai seorang manusia, dan juga yang memiliki peran sebagai pahlawan sejak dini.

Sejarah diresmikannya hari ibu tidak terlepas dari peran Kongres Perempuan Indonesia (KPI) 1 di Yogyakarta, yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1928.

Baca Juga: 'Diendorse' Jokowi, Nilai Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Prabowo Malah Turun

Ditetapkan oleh presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno pada tanggal 22 Desember tahun 2022 saat ulang tahun ke 25 KPI yang diselenggarakan di dalam Jayadipura milik Raden Tumenggung Joyodipoero, Yogyakarta.

Bisa dibilang jika menetapkan hari ibu ini tidak terlalu jauh dengan menetapkannya Sumpah Pemuda. Beberapa tokoh besar yang hadir diantaranya adalah, Pak Singgih dan Dr. Soepomo dari Boedi Oetomo, Pak Soejoedi, Soekiman Wirjosandjojo, AD Haani.

Sementara organisasi-organisasi yang ikut terlibat dalam kongres adalah perempuan-perempuan Sarekat Islam, Darmo Laksmi, perempuan-perempuan Jong Java, Jong Islamieten Bond, Wanita Utomo, Putri Indonesia, Wanita Katolik, Aisyah, Wanita Mulyo, dan Wanita Taman Siswa.

Baca Juga: Luhut Nilai OTT KPK Coreng Citra Bangsa, Danang: Kita Kembali Mundur!

Dari kongres tersebut menghasilkan tiga poin penting: penambahan sekolah untuk anak perempuan, penambahan taqlid atau syarat / perjanjian pada akad nikah dan memberikan tunjangan pada janda dan piatu pegawai pemerintah.

Saat itu pula penetapan dan pelaksanaan hari pertama diselenggarakan, berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 22 – 25 Desember 1928. Kongres dipimpin oleh RA Soekonto dan wakilnya Nyi Hadjar Dewantara dan Soejatin.

Halaman:

Editor: Agus Kusnadi

Sumber: YouTube Channel, Polin Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x