Inilah Cara Menahan Amarah Menurut Islam Lengkap Beserta Hadits dan Penyebabnya!

- 3 Maret 2023, 18:26 WIB
Ilustrasi orang kecewa dan marah/tips mengontrol amarah/pixabay//
Ilustrasi orang kecewa dan marah/tips mengontrol amarah/pixabay// /

PRIANGANTIMURNEWS - Manusia adalah makhluk yang memiliki emosi di dalam dirinya. Ada banyak jenis emosi yang bisa mempengaruhi bagaimana cara manusia menjalani hidupnya dan berinteraksi dengan orang lain.

Tak jarang, manusia seringkali dikuasai oleh emosinya sendiri, padahal seharusnya manusialah yang mengontrol emosi-emosi tersebut.

Emosi sangat mempengaruhi kehidupan manusia, mulai dari pilihan yang kita buat, tindakan yang kita ambil dan semua persepsi yang kita miliki terhadap sesuatu.

Baca Juga: 6 Kondisi yang Memungkinkan Kamu untuk Berteman dengan Mantan

Berikut cara Menahan nafsu amarah menurut Islam:

1. Membaca doa.
Langkah pertama untuk menahan nafsu amarah adalah dengan membaca doa peredam marah.

2. Beristighfar.

3. Menjaga lisan dengan diam.

4. Berwudu.

5. Mengubah posisi saat marah.

Baca Juga: Rumah Tahfidz Quran (RTQ) At-Tamaro Kota Tasikmalaya Konsisten Cetak Generasi Qur'ani

Faktor fisik dan mental juga dapat jadi penyebab mudah marah, antara lain:
¤ Kurang tidur; masalah ini dapat membuat seseorang susah mengelola emosi.

¤ Gangguan kecemasan; masalah kesehatan mental ini dapat membuat seseorang mudah marah sampai meledak-ledak tanpa pemicu yang jelas.

Rasulullah sendiri pernah marah, sebagaimana sabda beliau, “Aku ini manusia biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia senang dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah.” [HR Muslim].Kemarahan muncul dari dorongan nafsu, yang merupakan fitrah manusia.

Dalam Islam, marah adalah perbuatan yang dilarang karena dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Al Quran dan hadits menganjurkan umat Islam untuk senantiasa menahan marah.

Baca Juga: Gilaaaa! Bobon Santoso Masak Di Markas TNI, Bakal Malah Perang Gak Tuh

Marah dapat disebabkan faktor internal dan eksternal. Periset Dr Molly Crockett dari University of Cambridge menjelaskan, fluktuasi kadar hormon serotonin dalam otak mempengaruhi respons seseorang dalam mengatur amarahnya.

Sering marah-marah bisa menjadi gejala gangguan BPD (borderline personality disorder) atau gangguan kepribadian ambang.

Kondisi ini merupakan gangguan mental yang ditandai dengan suasana hati serta citra diri yang sering berubah-ubah dan perilaku yang impulsif.

 

 

Orang yang tidak bisa menahan amarahnya termasuk orang yang rugi. Begitupun sebaliknya, orang yang menahan amarahnya akan mendapat banyak keutamaan.

Dalam haditsnya Rasulullah SAW menyampaikan, orang yang kuat bukanlah orang yang jago gulat. Namun orang yang mampu menahan amarahnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم، قال: "لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعة، وَلَكِنَّ الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ".

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Saw. yang telah bersabda: Orang yang kuat itu bukanlah karena jago gulat, tetapi orang kuat ialah orang yang dapat menahan dirinya di kala sedang marah." (HR Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Sanggar Harsa Universitas Islam KH Ruhiat Gelar Pertunjukan Teater Bertajuk: 'Sayang Ada Orang Lain'

Semoga kita selalu dalam lindungan Alloh SWT, dan terjaga dari hawa nafsu yang menyesatkan.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Dalamislam.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah