Ini Arti dan Filosofi Ketupat, Makanan Wajib di Hari Raya Idul Fitri

- 22 April 2023, 06:30 WIB
Selain Ketupat Inilah Ragam Hidangan Berbahan Dasar Beras Pengganti Nasi di Hari Lebaran Idul Fitri
Selain Ketupat Inilah Ragam Hidangan Berbahan Dasar Beras Pengganti Nasi di Hari Lebaran Idul Fitri /

PRIANGANTIMURNEWS- Ketupat tidak pernah terlepas dari lebaran Idul fitri.

 

Ketupat disajikan dengan kare ayam atau gulai ayam sangat pas disantap usai sholat Idul Fitri.

Ternyata ketupat bukan makanana biasa. Tetapi memiliki arti dan filosofi yang mendalam.

Baca Juga: Jelang Lebaran Idul Fitri 1444 H, Penjual Cangkang Ketupat di Tasikmalaya Marema!

Dilansir priangantimurnews.co.m dari kanal YouTube @YSP Official, berikut asal-usul ketupat

Keberadaan ketupat tidak lepas dari peran seorang wali Allah yakni Sunan Kalijaga yang untuk pertama kalinya 'menciptakan' makanan fenomenal ini.

Kala itu, Sunan Kalijaga membudayakan dua kali ba'da yakni ba'da Lebaran dan ba'da kupat.

Ba'da ini dimulai seminggu setelah Lebaran. Arti kata ketupat dalam filosofi Jawa mempunyai makna khusus.

 

Baca Juga: Selain Ketupat! Inilah 7 Jenis Makanan Khas Lebaran Terbuat dari Beras

Ketupat atau kupat berasal dari kependekan kata 'ngaku lepat' atau mengakui kesalahan. Juga mengandung arti 'laku papat' atau perilaku empat.

'Laku papat' berarti pula empat tindakan. Ngaku lepat atau mengakui kesalahan. Tradisi sungkeman adalah implementasi dari pengakuan kesalahan tersebut.

Pencipta ketupat yakni Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450.

Beliau adalah putra Adipati Tuban. Nama lain dari Sunan Kalijaga adalah Lokajaya, Syekh Malaya dan Pangeran Tuban.

Baca Juga: Tiga Resep Sayur Ketupat Lebaran, Menu yang Wajib Ada saat Idul Fitri!

Dalam berdakwah, Beliau memilih kesenian dan budaya sebagai sarananya.

 

Beliau sangat menghargai budaya lokal. Beliau berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh dan menolak dakwahnya jika diserang pendirian budayanya.

Tidak heran jika konsep dakwah Beliau menggunakan sarana wayang,gamelan, seni ukir dan makanan tradisional.

Kembali ke asal ketupat yani laku papat atau empat tindakan. Laku papat ini adalah, Lebaran, Luberan, Leburan dan Laburan.

Baca Juga: Tiga Resep Sayur Ketupat Lebaran, Menu yang Wajib Ada saat Idul Fitri!

Lebaran maknanya sudah usai ini menandai berakhirnya puasa selama sebulan. Luberan atau meluber atau melimpah yakni ajakan bersedekah untuk kaum miskin yang ditandai dengan dikeluarkannya zakat fitrah.

 

Leburan maknanya adalah lebur atau sudah habis. Atau bermakna pula dosa telah habis karena setiap umat Islam sudah saling memaafkan.

Sementara Laburan berasal dari kata labur yakni sesuatu yang digunakan untuk penjernih air atau pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia menjaga kesucian lahir dan bathinnya.

Ketupat atau kupat kenapa dibungkus dengan janur. Hal ini juga mengandung filosofi yang dalam. Janur berasal dari bahasa Arab yakni 'Ja Nur' artinya setelah datang cahaya.

Baca Juga: Asal Usul, Arti dan Makna Ketupat yang Selalu ada di Idul Fitri

Bentuk ketupat yang segi empat adalah simbol bentuk hati manusia. Hati manusia jika sudah mengakui kesalahan ibarat ketupat kalau dibelah, pasti dalamnya warnanya putih bersih. Hati tanpa iri dan dengki.

Betapa besar peran para wali dalam memperkenalkan agama Islam. Umat Muslim sudah seharusnya memuliakan para wali dan menerapkan ajaran yang telah disampaikannya.

 

Itulah asal-usul atau awal mula keberadaan ketupat yang sampai sekarang menjadi makanan yang wajib ada di atas meja makan kita ketika hari Raya Idul Fitri.

Lebaran tinggal beberapa hari lagi. Sudahkah Anda berencana menghidangkan ketupat pada saat Idul Fitri yang filosofinya sangat dalam ini? ***

 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah