PRIANGANTIMURNEWS - Beberapa waktu ini, emoji semangka telah meramaikan media sosial di seluruh jagat, termasuk di tanah air Indonesia.
Jenis buah-buahan ini memiliki warna merah, hijau, putih, dan hitam, ini telah menjadi simbol dukungan bagi Palestina dalam upaya mereka mengatasi konflik yang sedang berkecamuk.
Namun, semangka ini ternyata memiliki latar belakang sejarah yang kaya, yang telah membentuknya menjadi simbol perlawanan selama setengah abad terakhir.
Baca Juga: Viral! Hubungan dan makna Emoji Semangka dengan Palestina, Ternyata Begini Sejarahnya
Menurut laporan dari Bon Appetit pada, Selasa 31 Oktober 2023, semangka pertama kali muncul sebagai simbol protes menggantikan bendera Palestina saat pecahnya Perang Enam Hari pada tahun 1967.
Hal demikian menyebabkan tindakan larangan pengibaran bendera Palestina di sepanjang perbatasan.
Larangan itu berjalan cukup panjang hingga tahun 1993, hingga akhirnya mengendur berkat Perjanjian Oslo.
Semangka yang tumbuh subur di Palestina, dari Jenin hingga Gaza, mempunyai kemiripan dengan bendera Palestina.
Menurut laporan dari Egyptian Streets pada , Senin 24 Oktober 2023, simbolisme semangka yang kian hari makin viral di seluruh dunia.
Melalui karya seniman pada awal abad ke-21, salah satunya adalah karya berjudul Semangka, yang diciptakan oleh seniman Palestina, Khaled Hourani, yang diterbitkan dalam buku berjudul Subjective Atlas of Palestine pada tahun 2007.
Baca Juga: Ratusan Warga Indonesia di London Ikuti Aksi Bela Palestina,Tuntut Gencatan Senjata Secepatnya!
Tindakan Hourani ini bahkan menginspirasi para seniman lokal untuk menjadikan jenis buah itu sebagai simbol solidaritas masyarakat Palestina.
Penggunaan buah semangka sebagai bentuk protes masih berlanjut hingga saat ini, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera pada 23 Agustus 2023.
Mereka sengaja mengibarkan bendera dalam bentuk buah semangka, sebagai bentuk dukungan dan protes terhadap kebijakan Israel yang melarang bendera Palestina kembali berkibar di tempat umum.
Dengan eskalasi konflik pada bulan Oktober 2023, ikon semangka kembali muncul di berbagai platform, termasuk media sosial.
sebagai bentuk dukungan dan protes terhadap serangan yang dilancarkan oleh Israel, yang telah menyebabkan banyak warga sipil Palestina.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) selama periode 7 Oktober hingga 1 November 2023, lebih dari 8.900 warga Palestina tewas akibat konflik antara Israel dan kelompok militan Hamas.
Baca Juga: 2.065 Anak Palestina Kehilangan Nyawa, Genosida Israel Paling Dikecam Dunia
Korban terbanyak diketahui terjadi di Jalur Gaza, dengan 8.805 jiwa meninggal dan 22.240 orang luka. Di Tepi Barat, tercatat 128 jiwa tewas dan 2.274 orang luka.***