Menelisik Sejarah Tasikmalaya dan Asal Usul Legenda Gunung Galunggung, Simak Penjelasannya!

- 16 Februari 2024, 14:11 WIB
Kawah Gunung Galunggung dengan cerita mitosnya/YouTube/Berbagi tahu
Kawah Gunung Galunggung dengan cerita mitosnya/YouTube/Berbagi tahu /

PRIANGANTIMURNEWS - Gunung Galunggung, yang memiliki ketinggian 2167 meter di atas permukaan laut, berada sekitar 17 km dari pusat Kota Tasikmalaya.

Agar dapat mencapai bibir dari kawah Gunung Galunggung, maka dibangun sebuah tangga dengan 620 anak tangga. Gunung ini juga mempunyai 2 puncak, diantaranya Puncak Dinding Ari serta Puncak Beuti, yang dapat dijangkau melalui jalur  pendakian.

Wilayah ini menawarkan berbagai daya tarik wisata, termasuk tempat wisata juga wanawisata dengan areal sekitar 20 hektar yang dikelola oleh Perum Perhutani.

Baca Juga: Dinding Ari Galunggung Tasikmalaya Desa Terpencil Parentas, Sejarah Mistis Turun Temurun Nenek Moyang

Gunung Galunggung ini sudah tercatat pernah meletus tahun 1822, dengan letusan pertama diketahui pada Juli 1822. Letusan ini menghasilkan hujan pasir kemerahan dan lahar yang bergerak ke arah Tenggara, menghancurkan 114 desa dan menelan korban sekitar 411 jiwa.

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894 dan pada tahun 1918, menghasilkan hujan abu, awan panas, dan bahkan pemunculan kubah lava di dalam danau kawah.

Letusan terakhir Gunung Galunggung yaitu pada 5 Mei 1982, berlangsung selama sembilan bulan, dan menyebabkan kerugian mencapai 1 milyar rupiah. Selama periode tersebut, kurang lebih 18 orang meninggal dan 20 desa ditinggal tanpa penghuni.

Baca Juga: Ancaman Bahaya Bagi Warga Apabila Gunung Galunggung di Tasikmalaya Meletus Lagi, Ini Sejarah Letusannya

Letusan ini juga mengubah peta wilayah di radius kurang lebih 20 km dari kawah Galunggung, termasuk Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu, serta Kecamatan Leuwisari.

Menurut asal-usul mitos sejarah, Gunung Galunggung memiliki akar sejak abad ke-12, saat terdapat Rajamandala atau kerajaan bawahan Galunggung. Pusat spiritual kerajaan Sunda pra-Pajajaran terletak di daerah Pamijahan, dengan Syekh Abdul Muhyi pada abad ke-17 sebagai tokoh ulama panutan.

Sejarah mencatat perubahan kekuasaan di Galunggung pada tahun 1033 Saka atau tahun 1111 Masehi.

Baca Juga: Kawah Gunung Galunggung Longsor Seluas 7 Hektar, Akibat Hujan Deras di Kabupaten Tasikmalaya

Tasikmalaya memiliki sejarah panjang, awalnya bernama Sukapura di bawah kekuasaan Sultan Agung dari kerajaan Mataram pada abad ke-17.

Nama Tasikmalaya sendiri diyakini berasal dari kata Sunda yang artinya 'pasir bertebaran,' terkait dengan meletusnya Gunung Galunggung pada 1822.

Sejarah Tasikmalaya juga mencakup masa penjajahan dan perjuangan saat melawan Jepang, yang dipimpin Kyai Haji Zainal Mustofa di Singaparna.

Baca Juga: 5 Orang Pendaki Pemula Tersesat di Gunung Galunggung

Kota ini menjadi saksi sejarah penerbangan pertama dengan pesawat terbang yang menggunakan bendera merah putih dari pangkalan udara Cibeureum. Tasikmalaya juga menjadi tempat kongres pertama koperasi Indonesia, melahirkan Hari Koperasi pada tanggal 12 Juli.

Kota ini terkenal dengan kerajinan seperti bordir payung geulis, kelom geulis, dan batik Tasikmalaya. Selain itu, pesona alamnya yang indah, seperti Situgede, Gunung Galunggung, Cipatujah, dan objek wisata lainnya, menjadikan Tasikmalaya sebagai destinasi menarik.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: Youtube Berbagi Tahu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x