Wabah Cacar Monyet di Eropa Semakin Meluas, Gegara Vaksin Dihentikan, Benarkah?

24 Mei 2022, 06:56 WIB
ilustrasi cacar monyet /antara foto/

PRIANGANTIMURNEWS- Wabah cacar monyet semakin banyak ditemukan di Eropa seperti Inggris, Spanyol, Portugal, Italia, Swedia, Prancis, Jerman, Belgia, Kanada, Australia, pun Amerika Serikat. Ahli menduga penghentian vaksin cacar menjadi penyebabnya.

Sebab, sebagian besar kasus tidak terkait dengan perjalanan ke Afrika. Artinya, penyebaran cacar monyet yang terjadi sekarang diduga berbeda dengan penularan cacar monyet di Afrika yang selama ini sudah diketahui dalam dunia medis.

Cacar monyet secara teori banyak menginfeksi orang Afrika. Namun, kini penyakit infeksi tersebut mewabah di negara non Afrika dan itu yang membuat peneliti bingung. Artinya, ada masalah baru yang kini tengah dialami dunia.

Baca Juga: Penyakit Hati Paling Berbahaya bagi Orang Islam, Salah Satunya Iri Hati

"Saya kaget dengan kasus wabah cacar monyet di Eropa ini. Setiap hari saya bangun akan ada lebih banyak negara yang melaporkan kasus ini," kata Oyewale Tomori, ahli virologi yang sebelumnya mengepalai Akademi Sains Nigeria dan pernah menjabat sebagai penasihat Badan Kesehatan Dunia.

"Ini bukan jenis penyebaran yang kita lihat di Afrika Barat, jadi mungkin ada sesuatu yang baru terjadi di negara Barat," katanya.

Dilaporkan hingga saat ini tidak ada korban meninggal dunia akibat cacar monyet. Penyakit ini pada umumnya menyebabkan demam, menggigil, ruam, dan luka di wajah atau alat kelamin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Hari Ini 24 Mei 2022 Mengenai Kehidupan,Percintaan, Karir, dan Keuangan

Peneliti di Inggris tengah meneliti apakah penyakit ini menular secara seksual. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa merekomendasikan agar semua kasus yang dicurigai agar diisolasi dan bahwa mereka yang kontak erat dengan pasien ditawarkan vaksin cacar.

Di negara Afrika sendiri, tepatnya di Nigeria, kasus cacar monyet bukan hal yang asing. Negara itu mencatatkan 3.000 kasus cacar monyet per tahun. Ini yang kemudian membuat peneliti bingung bahwa cacar monyet bisa mewabah di Eropa dan Amerika Serikat tanpa pasien pernah punya riwayat ke Afrika.

"Ini kasus yang tidak biasa," ujar dr Hans Kluge, Direktur WHO Eropa. Kemunculan penyakit ini, katanya, menunjukkan bahwa penularan telah berlangsung selama beberapa waktu. Walau kasusnya sejauh ini ringan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra Hari Ini Selasa 24 Mei 2022 Bicara Hubungan Cinta, Karier, Kesehatan, dan Keuangan

Lebih lanjut, Direktur Pusat Keunggulan Afrika untuk Genomik Penyakit Menular Christian Happi menambahkan bahwa apa yang terjadi di Eropa benar-benar tergolong dalam kasus luar biasa.

"Kami belum melihat apapun untuk mengatakan bahwa pola penularan cacar monyet telah berubah di Afrika. Jadi, Eropa memang harus menyelidikinya," ucapnya.

Hipotesisnya sementara adalah cacar monyet mewabah di Eropa karena pemberian vaksin cacar dihentikan negara-negara Eropa sejak 1980. Keputusan ini dinilainya mungkin secara tidak langsung membantu penyebaran cacar monyet hingga mewabah seperti sekarang.

"Karena vaksin cacar dihentikan, artinya orang-orang tidak memiliki kekebalan terhadap cacar monyet," kata Happi.***

Editor: Neri Januari Stiani

Sumber: ABC News

Tags

Terkini

Terpopuler