Kebaya Didaftarkan Warisan Budaya ke UNESCO Oleh Singapura dan 3 Negara Lainnya

26 November 2022, 15:17 WIB
Maudy Ayunda Menawan dengan Kebaya Puspa Romansa di KTT G20, Intip Rahasia Inspirasi Disainer Didiet Maulana /Instagram/

PRIANGANTIMURNEWS- Dewan Warisan Nasional (NHB) Singapura akan mendaftarkan kebaya masuk dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO pada Rabu (23/11/2022).

Hal itu diusung melalui upaya multinasional bersama tiga negara lainnya, yakni Brunei Darussalam, Malaysia, dan Thailand.

Rencananya pendaftaran kebaya ini dijadwalkan untuk diserahkan pada Maret 2023.

Baca Juga: Sri Mulyaningsih Selama 40 Tahun Menjadi Guru Melayani Dengan Hati

Berikut fakta soal kebaya yang didaftarkan masuk warisan budaya tak benda UNESCO:

Diusulkan oleh Malaysia

Menurut NHB, gagasan itu dibahas sebagai bagian dari rangkaian rapat kerja di antara "sejumlah negara" pada tahun 2022.

Brunei, Malaysia, Singapura, dan Thailand setuju untuk mengerjakan nominasi bersama.

Keempat negara tersebut menyambut negara lain untuk bergabung dalam nominasi multinasional.

Baca Juga: Inilah Alasan Kenapa Makan Malam Bisa Menyebabkan Diabetes

Hasil nominasi diharapkan akan diumumkan pada akhir 2024.

Kebaya dinilai aspek sentral identitas Melayu

Sementara itu, NHB menjelaskan, dipilihnya kebaya sebagai nominasi dalam daftar warisan budaya tak benda UNESCO bukan tanpa alasan.

Menurut NHB, kebaya adalah aspek sentral dalam representasi dan tampilan warisan budaya dan identitas Melayu, peranakan dan komunitas lain di Singapura.

Ini merupakan ciri khas bagian dari warisan sebagai kota pelabuhan multikultural.

Baca Juga: Apa itu Nusantara Bersatu? Relawan Presiden Jokowi Penuhi Stadion Gelora Bung Karno Hari Ini

Busana itu juga merupakan pakaian atasan untuk perempuan.

Tidak hanya sekedar pakaian, kebaya dinilai sebagai media penting di mana budaya Melayu dan Peranakan dapat direpresentasikan, melalui berbagai motif yang disulam di atasnya.

NHB mengatakan, kebaya juga mencerminkan keterampilan dan keahlian berornamen pembuatnya, serta menunjukkan perpaduan budaya.

Misalnya, motif pada kebaya mungkin menampilkan motif tradisional Jawa dan pola batik seperti buah lontar, atau motif dari budaya Melayu, Cina, India, dan Eropa, seperti bunga, binatang, atau makhluk mitos.

Baca Juga: Link Live Streaming Polandia vs Arab Saudi, Susunan Pemain, Prediksi: Piala Dunia 2022 Qatar

Kerajinan dan praktik terkait kebaya ditambahkan ke inventaris warisan budaya takbenda NHB pada Oktober 2022, bergabung dengan elemen lain, seperti budidaya anggrek dan pembuatan kecap dalam daftar 102 lokal terkuat.

Pengusulan nominasi warisan budaya tak benda UNESCO

Hasil nominasi diharapkan akan diumumkan pada akhir 2024.

Kerajinan dan praktik terkait kebaya ditambahkan ke inventaris warisan budaya tak benda NHB Singapura pada Oktober 2022.

Saat itu, “Negeri Singa” memasukan kebaya dalam daftar 102 warisan budaya lokal terkuat lainnya di negara itu, seperti budidaya anggrek dan pembuatan kecap.

Baca Juga: Update Kasus Keluarga Kalideres! 4 Teori Baru Muncul, Meninggal Karena Kesulitan Ekonomi?

Langkah menominasikan kebaya menyusul suksesnya pengajuan “budaya hawker,” sebagai elemen pertama Singapura dalam daftar warisan budaya takbenda UNESCO, pada 16 Desember 2020.

Negara tersebut secara resmi mengajukan nominasinya pada Maret 2019.

Direktur NHB Divisi Warisan dan Penelitian Yeo Kirk mengatakan nominasi bersama adalah proyek terpisah dari nominasi nasional kedua Singapura untuk warisan budaya negaranya dalam daftar UNESCO.

Pada Maret 2022, pemerintahnya telah mengumumkan daftar pendek 10 elemen untuk nominasi kedua.

Baca Juga: Cambuk Warga di Stadion, Taliban Dapat Kecaman Internasional

Yeo mengatakan NHB masih berkonsultasi dengan publik dan berbagai komunitas dalam daftar pendek, dan akan memberikan pembaruan dalam waktu dekat tentang rencananya.

Pada 2021, 61 elemen multinasional telah ditambahkan ke daftar UNESCO.

Mereka termasuk keahlian pembuatan jam mekanis dan mekanik seni, nominasi bersama oleh Swiss dan Perancis; serta kopi Arab yang dipraktikkan di Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Oman, dan Qatar.***

Editor: Galih R

Sumber: Instagram @ctd.insider

Tags

Terkini

Terpopuler