Taliban Afghanistan Haramkan Perempuan Masuk Universitas, Para Wanita Disiksa Karena Lakukan Protes

24 Desember 2022, 13:55 WIB
Pihak kemanan Taliban terlihat memukul demonstran wanita yang lakukan protes terhadap larangan wanita untuk masuk universitas. /Youtube/Times Now/

PRIANGANTIMURNEWS- Para warga dan masyarakat Afghanistan lakukan protes setelah Pemerintah Taliban melarang wanita masuk universitas.

Dampaknya, para warga yang kebanyakan perempuan harus mendapat siksaan atas aksinya tersebut.

Bahkan, para demonstran perempuan banyak yang disiksa dan menerima pukulan dari pihak keamanan Taliban.

Baca Juga: Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Ini Syarat Kelayakan Stadion Sesuai Standar FIFA

“Aksi demonstrasi kami berubah menjadi kekerasan. Banyak wanita yang disiksa dan juga ditahan, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada mereka,” ujar salah seorang demonstran dalam sebuah rekaman video.

Taliban secara resmi melarang para wanita untuk belajar di universitas pada hari Selasa, 20 Desember 2022.

Hal tersebut sontak menimbulkan protes dari para pelajar, khususnya perempuan yang belajar di Universitas.

Baca Juga: Paris Bergejolak! Penembakan Etnis Kurdi di Prancis Picu Demonstrasi yang Berujung Ricuh

Hal tersebut dianggap para pelajar sebagai sebuah kemunduran. Dimana, dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut akan menghambat perkembangan pendidikan wanita Afghanistan.

“Universitas merupakan harapan terakhir kami. Kami datang kesini untuk belajar dan menggapai impian kami,” ujar salah satu narasumber yang dirahasiakan identitasnya.

“Taliban telah merampas harapan kami. Mereka datang dan menghancurkan apa yang kami bangun,” ujar wanita lain.

Baca Juga: 10 Jenis Kucing Terbaik di Dunia, Nomor 6 Lebih Besar dari Garfield, Harga Fantastik!

Pemerintah Taliban sendiri memandang, para wanita yang belajar di Universitas dianggap melanggar syariat Islam.

Hal tersebut juga dipengaruhi, ketakutan Taliban tentang penyebaran ideologi barat kepada para pelajar wanita Afghanistan.

Menanggapi hal tersebut, pejuang hak pendidikan global, U. N Global Education, menyebut apa yang terjadi di Afghanistan.

Baca Juga: 8 Manfaat Buah Naga bagi Kesehatan, Apa Saja?

“Dunia tak bisa diam dengan diskriminasi yang terjadi di Afghanistan,” ucap Gordon Brown, aktivis pendidikan global.

Menteri Luar Negeri Turki juga ikut berkomentar dengan diskriminasi yang terjadi di Afghanistan.

Dalam surat edaran resmi di akun Twitter @MFATurkiye, Pemerintah Turki menyebut pelarangan wanita untuk masuk perguruan tinggi bukan merupakan ajaran Islam.

Baca Juga: Suka Duka Pemudik Nataru 2023

Turki bahkan menyebut, tindakan yang dilakukan Taliban merupakan pelanggaran hak Islam dan tindakan yang tidak manusiawi.***

Sumber: Youtube Aljazeera English

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler