China-Rusia Gelar Latihan Angkatan Laut, Rencana Lepas Rudal Hipersonik di Afrika Selatan

23 Februari 2023, 09:19 WIB
Foto kunjungan diplomasi Afrika Selatan-Rusia di Screenshoot dari dw.com /

 

PRIANGANTIMURNEWS - China-Rusia gelar latihan militer angkatan laut dan agendakan pelepasan rudal Hipersonik di Afrika Selatan.

Laporan tersebut disampaikan oleh kantor berita Rusia TASS, bahwa penembakan rudal hipersonik akan terjadi selama latihan angkatan laut China-Rusia.

Dimana latihan tersebut akan diselenggarakan di Afrika Selatan mulai hari Rabu, 22 Februari 2023 sampai Senin, 27 Februari 2023 total lima hari masa latihan.

Baca Juga: Jadwal sholat Kamis, 23 Februari 2023, Wilayah Klaten Jawa Tengah dan bacaan Do'a pendek

Rudal Zircon sendiri diyakini mencapai kecepatan melebihi 9.000 kilometer per jam itu hampir 5.600 mil per jam.

Memungkinkan mereka melewati sistem pertahanan angkatan laut negara-negara pada umumnya, dan menjadi ancaman baru terhadap Ukraina.

Rudal, tersebut dijuluki oleh Presiden Rusia Vladimir Putin dengan nama 'Si Tak Terhentikan', karena mampu membawa hulu ledak nuklir besar.

Namun sepertinya Rusia akan mengesampingkan rudal hipersonik tersebut setelah komandan Rusia membantah rencana penembakan senjata tersebut.

Baca Juga: HEBOH! Menteri Yaqut Cholil Akan Pindahkan Sholat Jumat Ke Hari Sabtu! Ternyata Begini Faktanya Sebenarnya

Disampaikan oleh Admiral Gorshkov, fregat Rusia yang menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Rabu, 23 Februari 2023.

Menyampaikan bahwa rudal hipersonik Zircon itu tidak akan muncul selama latihan angkatan laut di Afrika Selatan minggu ini.

Namun pihaknya membenarkan jika China-Rusia akan melakukan latihan angkatan laut bersama.

Dengan kapal laut bersimbol Z dan V disisinya, yang merupakan simbol patriotik yang digunakan Rusia selama invasi berkelanjutan ke Ukraina.

Baca Juga: Jadwal sholat Kamis, 23 Februari 2023, Wilayah Purwodadi Jawa Tengah, dan bacaan Do'a pendek

Ucapan senada pun disampaikan oleh Oleg Gladkiy, perwira angkatan laut kepada konferensi pers si Afrika Selatan.

“Senjata hipersonik tidak akan digunakan dalam konteks latihan ini,” ujar Gladkiy

"Tidak ada makna tersembunyi dalam latihan yang kami lakukan hari ini." lanjutnya.

Afrika Selatan-Rusia memperdalam hubungan

Gladkiy juga mengatakan perlu bagi Afrika Selatan untuk mempelajari teknik dari militer lain.

Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi pertahankan diri yang lebih baik.

Baca Juga: Jadwal sholat Kamis, 23 Februari 2023, Wilayah Kebumen Jawa Tengah, dan bacaan Do'a pendek

Rusia menyampaikan, perlu diperdalam lagi untuk berpartisipasi dalam misi penjagaan perdamaian global kedepan.

Sementara, negara Brazil juga terlibat sebagai pengamat dalam latihan China-Rusia tersebut.

Brazil yang sekarang dipimpin oleh Presiden Lula Inacio Lula da Silva berasal dari sayap kiri, yang pernah dimakzulkan sebelumnya.

Presiden sebelumnya Jair Bolsonaro, memiliki kecenderungan penuh terhadap geopolitik Amerika Serikat (AS) menyiratkan perubahan arah Brazil dalam geopolitik Internasional

Lula sebelumnya juga mengatakan bahwa Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sama-sama bertanggung jawab atas sebab dan efek invasi Rusia.

Baca Juga: Seorang Perempuan di Kota Tasik Maling 2 Setrika Gunakan Rok

Secara tidak langsung,latihan tersebut telah memperdalam hubungan kemitraan China-Rusia.

Termasuk Afrika Selatan yang tengah memperkuat kemitraan militer pula dengan China-Rusia dalam latihan tersebut.

Ditambah sekarang Brazil yang terlibat dalam pengamatan latihan angkatan laut tersebut, dan menyebut Ukraina bertanggung jawab pula atas krisis ekonomi yang terjadi.

Disamping itu, pejabat-pejabat India juga memprotes pembahasan sanksi tambahan pada Rusia di forum G20 yang hanya akan memperburuk perekonomian global.

Seolah tampak pergerakan Forum Ekonomi Lima Negara Maju BRICS telah melakukan pergerakannya.

Baca Juga: Malam Nisfu Syaban Dilaksanakan Kapan? Simak Jadwal Serta Keutamaanya

Pada dasarnya sanksi Barat telah menyebabkan Rusia menjadi lebih bergantung pada pertumbuhan ekonomi China.

Antony Blinken, Wakil Menteri Luar Negeri AS menyuarakan kekhawatiran bahwa China dapat memberikan dukungan material.

Kepada Rusia dalam invasi Ukraina, yang mengakibatkan eskalasi konflik lebih lanjut akan terjadi hingga Perang Dunia III.

Putin mengatakan pada hari Rabu bahwa hubungan China-Rusia telah mencapai 'perbatasan baru' atau sebuah babak baru.

Baca Juga: Profesor Australia Diduga Disandera Kelompok Bersenjata di Papua Nugini

Sembari menambahkan bahwa Presiden China Xi Jinping akan segera mengunjungi Moskow beberapa waktu mendatang.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: DW.com

Tags

Terkini

Terpopuler