Daftar 20 Negara Keanggotaan BRICS dan SCO, Indonesia Termasuk Salah Satunya!

3 Maret 2023, 14:50 WIB
ilustrasi BRICS. /Tvbrics.com/

PRIANGANTIMURNEWS- Sekitar 20 Negara daftar keanggotaan BRICS dan SCO, dengan menyatakan minat mereka dalam keanggotaan forum ekonomi tersebut.

Dikabarkan dalam TV BRICS, organisasi yang menjalin mitra kerjasama dan dagang informal tersebut, mencatat jumlah pendaftar meningkat signifikan dari tahun lalu

Negara-negara tersebut, yang menjalin kerjasama ingin tetap menjalin hubungan baik dan mitra dagang dengan Rusia di atas sanksi yang diberlakukan barat pada negaranya.

Baca Juga: Jambi Macet 22 Jam: Rekor Teror Baru Kemacetan Lalu Lintas di Indonesia

Dalam laporan tersebut dilaporkan bahwa ada sekitar 20 negara yang berminat bergabung dalam keanggotaan BRICS dan Shanghai Cooperation Organization (SCO).

Laporan tersebut disampaikan oleh Sergei Lavrov, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia pada 27 Februari 2023.

Dimana saat itu, Lavrov tengah membuka dan melakukan pertemuan dengan Kepala Badan Teritorial Perwakilan Kementerian Luar Negeri di wilayah Rusia.

Baca Juga: Frank Hoogerbeets Ramalkan Awal Maret Akan Terjadi Gempa Besar di Indonesia

Menlu Rusia itu menyampaikan bahwa negara-negara yang ingin menjadi bagian dari BRICS dan SCO memiliki peran penting di wilayahnya masing-masing.

Diantaranya Lavrov sampaikan ada Turki, Meksiko, Argentina, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Mesir, beberapa negara bagian di Afrika dan bahwan Indonesia.

"Selama beberapa tahun terakhir, jumlah negara yang ingin bergabung dengan BRICS dan Organisasi Kerjasama Shanghai meningkat pesat. Sudah ada sekitar dua lusin negara," ungkap Lavrov.

Baca Juga: Mengenaskan! Gegara Tidak Tahan Diejek Tak Punya Ayah, Anak 4 Tahun Ini Gantung Diri

Dirinya pun mendesak wilayah Rusia untuk meningkatkan interaksi dengan organisasi-organisasi tersebut.

Serta menekankan status dan untuk meninggikan status BRICS dan SCO.

Lavrov menyebutkan bahwa mereka sudah memiliki format yang ditujukan khusus untuk kerja sama antar provinsi di negara-negara anggota.

Sehari sebelumnya, tanggal 26 Februari 2023. Anil Sooklal, Wakil Afrika Selatan untuk BRICS menyampaikan bahwa para anggota asosiasi telah mulai menyusun kriteria untuk perluasan kelompok tersebut.

Baca Juga: 40 Sekolah Terendam Banjir di Kabupaten Bekasi, Siswa Terpaksa Belajar Secara Daring

Dirinya berharap, mereka akan siap untuk keanggotaan dan kerjasama selama tiga bulan ke depan.

Sementara otoritas China juga mendukung perluasan BRICS, yang negara tersebut disebut sebagai blok.

Pemerintah China mencatat bahwa kerja sama ini akan bermanfaat bagi negara-negara anggota.

Terutama di bidang keuangan, akan mempercepat pemulihan ekonomi domestik di negara-negara anggota BRICS kedepannya dengan semakin banyaknya anggota.

Baca Juga: Mengejutkan! Klarifikasi PT LIB Terkait Laga Persija Vs Persib Ditunda, Ternyata Memiliki 2 Alasan Kuat

Perlu diketahui BRICS adalah akronim dari nama Brazil, Rusia, India, CHina dan Afrika Selatan (SA). Anggota ini mencakup 40 persen dari populasi manusia di Dunia.

Serta berperan sebagai penyumbang dari seperempat produk domestik dunia, aliansi ini terbentuk tahun 2009 saat itu namanya masih BRIC.

Namun, Afrika Selatan bergabung kemudian dan nama resmi diubah menjadi BRICS.

Meski demikian, negara-negara tersebut memiliki sikap yang berbeda dalam perang Rusia-Ukraina. Namun, semua dari anggota tidak memutus akses dagang pada Rusia.

Baca Juga: Isu Pemilu 2024 Ditunda: Simak, Bunyi Putusan Lengkap PN Jakarta Pusat

Tiga negara yakni China, Afrika Selatan dan India tidak mengeluarkan ungkapan mengutuk perang Rusia-Ukraina.

Mereka memilih untuk menjaga hubungan baik dengan negara tersebut, terutama India dan China yang memiliki mitra dagang kuat.

Sementara Brazil ikut dalam penyuaraan mengutuk tindakan Rusia, namun negara tersebut juga mengkritisi kebijakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dimana, Lula da Silva menyampaikan bahwa penerapan saksi berlebihan pada Rusia pun tidak akan mengarahkan pada dialog yang benar-benar baik.

Baca Juga: Jubir PN Jakpus Tanggapi Vonis Pemilu 2024 Ditunda: Belum Berkekuatan Hukum Tetap

Serta dirinya pun menyampaikan bahwa Ukraina pun bertanggung jawab terhadap efek samping dari dampak perang Rusia-Ukraina.

Dimana terjadi kekacauan dan inflasi di beberapa negara, karena Ukraina terus meminta bantuan senjata.***

Sumber: tvbrics.com

Editor: Galih R

Tags

Terkini

Terpopuler