Anak Palestina Jadi Sasaran Israel, Rentetan Peristiwa dari Insiden Nablus Hingga Huwara

4 Maret 2023, 10:21 WIB
tentara israel yang tengah melakukan oprasi /Anadolu/

PRIANGANTIMURNEWS - Anak Palestina selalu jadi sasaran Israel dalam operasi militernya, kali ini korban bocah berusia 15 tahun meninggal ditembak.

Anak itu bernama Muhammad Nidal Salim, ditembak mati dibagian punggung pada hari Kamis malam, 2 Maret 2023.

Dimana dirinya terbunuh setelah pasukan Israel memasuki Kota Azzoun di Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga: Real Betis vs Real Madrid di La Liga: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Ahmad Enaya, walikota kota Azzoun di Tepi Barat mengatakan sebuah kendaraan militer Israel melaju ke kota malam itu.

Ketika remaja tersebut melakukan perlawanan dengan melemparkan batu ke mobil tersebut, tentara membalas dengan tembakan langsung.

 

 

Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan bahwa Nidal ditembak mati hanya karena melempar batu.

"Dibunuh oleh peluru di punggung yang ditembakkan ke arahnya oleh tentara pendudukan Israel," ujar kementrian kesehatan

Baca Juga: Prediksi Starting Eleven XI PSG vs Nantes di Ligue 1

Dua lainnya terluka, termasuk seorang anak yang saat ini dalam kondisi kritis. Tambah kementerian tersebut, tanpa menyebutkan usia mereka.

Sementara, militer Israel malah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentaranya menembak tersangka yang melemparkan bahan peledak.

Serta dalam operasi tersebut, mereka juga melakukan pencarian di daerah tersebut.

Mencari orang-orang yang meluncurkan kembang api ke kendaraan Israel yang lewat di dekat Kota Azzoun.

Pihaknya menyampaikan bahwa telah mengetahui laporan orang yang terluka, tetapi tidak mengkonfirmasi kematian warga Palestina.

Baca Juga: Liverpool vs Manchester United: 3 Pertarungan Pemain Kunci yang harus Diwaspadai

Kekerasan di Tepi Barat telah meningkat, dimana Israel melakukan serangan hampir setiap hari selama setahun terakhir dan menewaskan ratusan warga Palestina.

Pada Minggu malam, Insiden kota Huwara di Palestina terjadi. Dimana kota tersebut diserang oleh pemukim ilegal Israel.

Beberapa jam setelah dua pemukim ilegal Israel ditembak mati saat mereka melewati kota Tepi Barat utara.

Hal tersebut dilakukan warga Palestina sebagai bentuk amarah warga Palestina, terhadap Insiden Kota Nablus yang menewaskan 11 orang.

Ratusan pemukim membakar rumah dan mobil di Huwara sepanjang malam, dan seorang Syeikh Palestina tewas di Desa terdekat Zaatara.

Baca Juga: Inter Milan vs Lecce di Serie A: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Warga Palestina, menggambarkan pemukim ilegal yang mengamuk itu bersama seorang jendral Israel sebagai 'Pogrom'.

Dimana terdapat dukungan nyata dari beberapa politisi terkemuka Israel.

Bezalel Smotrich, Menteri Keuangan sayap kanan Israel, mengatakan Huwara harus 'dimusnahkan', yang menyebabkan teguran dari Amerika Serikat (AS).

Pada hari Senin, 27 Februari 2023 lalu. Orang-orang Palestina bersenjata menembak mati seorang pengendara Israel-Amerika.

Pada hari Rabu kemudian, pasukan Israel mencari tersangka di kamp pengungsi Aqabat Jaber dekat Jericho dan membunuh seorang pria Palestina.

Baca Juga: Southampton vs Leicester City di Liga Inggris: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Pasukan Israel melakukan tiga serangan besar-besaran di kota-kota Palestina sejak pemerintah baru Israel menjabat pada akhir tahun lalu.

Termasuk Insiden Nablus pada 22 Februari yang menyebabkan jumlah korban tewas Palestina terbesar dalam satu operasi militer Israel sejak 2005 lalu.

Kelompok Palestina bersenjata baru juga muncul sebagai aksi tanggap, dan telah terjadi rentetan serangan Palestina terhadap Israel.

Ketakutan akan eskalasi sebelum bulan suci Ramadhan dan festival Paskah Yahudi telah mendorong AS, Yordania, dan Mesir untuk meminta ketenangan.

Setidaknya 66 warga Palestina termasuk pria bersenjata dan warga sipil, telah tewas sejak awal 2023, kata kementerian kesehatan Palestina.

Baca Juga: Fiorentina vs AC Milan di Serie A: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Sementara 13 pemukim Israel dan seorang turis Ukraina tewas dalam serangan Palestina pada periode yang sama, menurut angka resmi Israel.

Pada hari Jumat, 3 Maret 2023. Jenderal Mark Milley, seorang perwira tinggi Angkatan Darat AS, tiba di Israel.

Hal tersebut bertujuan untuk membahas masalah keamanan regional dengan rekan-rekannya di Israel, kata juru bicaranya pada hari Jumat.

Baca Juga: Efek Cristiano Ronaldo Membantu Al Nassr Ungguli Manchester United dan klub lainnya di Media Sosial

Kolonel Dave Butler dalam sebuah pernyataan menyampaikan Israel dan kawasan TImur Tengah akan menghadapi tantangan besar.

 

 

Tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang agenda Milley.

“Mereka akan mengatasi banyak tantangan dan peluang yang dihadapi Israel dan kawasan Timur Tengah,” ujar Dave.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler