Tentara Israel Serang Kembali Jenin, 6 Warga Palestina Meninggal  

8 Maret 2023, 16:47 WIB
Tentara Israel yang memasuki kota Jenin, dengan helikopter dan kendaraan milier. Mengepung sebuah rumah, menyerangnya dengan roket pada Selasa, 7 Maret 2023. /Anadolu/

 

PRIANGANTIMURNEWS - Tentara Israel serang kembali Kota Jenin di Tepi Barat, dalam aksi balas dendam atas kematian dua bersaudara Israel.

Insiden berdarah tersebut terjadi pada hari Selasa, 8 Maret 2023. Dimana para tentara Israel datang dengan membawa helikopter di atas barisan kendaraan militer.

Mengepung sebuah rumah di Jenin, kemudian dihantam dengan roket. Peristiwa tersebut terekam, dan telah beredar di media sosial.

Baca Juga: Layaknya Barcelona! Divaldo Alves Akui Persib Sebagai Spanyolnya Indonesia

Dalam laporan kementerian kesehatan Palestina, mereka menggali berhasil membunuh satu pria Palestina yang diduga dalang dari penembakan dua bersaudara warga Israel.

Meski demikian konflik Palestina-Israel tersebut sama sekali tidak seimbang, mereka telah membumihanguskan Kota Huwara.

Serta pembunuhan yang dilakukan tentara Israel daam serangan Jenin kali ini pun, melibatkan orang-orang tak bersalah.

Tentara Israel membunuh setidaknya 6 warga Palestina dalam serangan Jenin terbaru.

Baca Juga: Bingung 'Afirmasi' Anda Belum Terwujud? Coba Trik Berikut Ini!

Sementara 11 orang terluka, termasuk dua dengan luka serius, kata kementerian kesehatan Palestina.

Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel mengatakan pasukan telah menyingkirkan pria bersenjata yang bulan lalu membunuh dua bersaudara yang bermukim di dekat Huwara.

Sara Khairat dari Al Jazeera, melaporkan bahwa serangan lain Tentara Israel juga dilakukan pada Selasa malam, 8 Maret 2023 di selatan Nablus oleh pemukim ilegal Israel.

Tentara memasuki sebuah gedung Askar dan menangkap tiga pria, termasuk dua anak laki-laki dari seorang pria berusia 49 tahun yang tewas di Jenin.

Nabil Abu Rudeineh, juru bicara (Jubir) presiden Palestina Mahmud Abbas menyebut penggunaan roket di Jenin sebagai tindakan perang habis-habisan.

Baca Juga: Pemkot Tasikmalaya Gelar Pasar Murah di 10 Kecamatan, Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok

Jubir itu pun mengecam dan menuduh pemerintah Israel yang paling bertanggung jawab atas penyerangan Janin tersebut.

“Mereka bertanggung jawab atas eskalasi berbahaya yang mengancam, mengobarkan situasi dan menghancurkan semua upaya yang ditujukan untuk memulihkan stabilitas," ungkap Nabil.

Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat mengulangi seruan bagi kedua belah pihak untuk mengurangi ketegangan di Tepi Barat.

Namun, belum ada tanda-tanda akan meredanya kekerasan menjelang dimulainya bulan suci Ramadhan dan festival Paskah Yahudi.

Baca Juga: Menurut Penelitian Orang Berpenghasilan Rendah Akan Cepat Menghadapi Kematian, Benar Gak Sih?

Marwan Bishara, analis politik senior Al Jazeera mengatakan bahwa represi kekerasan Israel tidak akan banyak membantu meredam perlawanan Palestina.

“Gagasan bahwa Anda dapat menahan Jenin dengan lebih banyak kekerasan telah terbukti salah selama puluhan tahun," ujar Bishara.

"Kamp-kamp pengungsi dan kota-kota yang paling sering diserang Israel, tempat yang paling banyak dibunuh telah berubah menjadi simbol terpenting perlawanan Palestina,” lanjutnya

“Hebron, Gaza, Jenin dan lainnya telah terbukti menjadi yang paling tahan, paling tabah, dan kita akan terus melihat lebih banyak serangan Israel," sambungnya

"Saat itu juga kana terjadi lebih banyak perlawanan Palestina, siklus ini akan terus berlanjut,” akhirinya.

Baca Juga: Ballon d'Or 2023: 5 Peringkat Teratas Pemain Favorit Per Bulan Maret 2023, Ada Pemain Man Utd

Pemukim ilegal Israel telah membunuh setidaknya lima warga Palestina pada tahun 2023, sementara pasukan Israel telah membunuh 68 warga Palestina tahun 2023.

Pada periode yang sama, 13 orang Israel dan seorang wanita Israel-Ukraina tewas dalam serangan yang tampaknya tidak terkoordinasi oleh pasukan Palestina.***

Editor: Galih Cipta Nugraha

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler