Pemuda Suriah Mendapat Izin Membakar Taurat dan Bible di Sweida, Ahmet: Saya Seorang Muslim

17 Juli 2023, 09:28 WIB
Ahmet Allus, aktivis Swedia asal Suriah mengantongi izin untuk membakar Kitab Suci Taurat dan Bible pada Sabtu, 15 Juli 2023. Namun, tidak membakarnya seraya menyebut dengan lantang bahwa dirinya adalah Muslim. /Anadolu/

PRIANGAN SuriahTIMURNEWS - Pemuda Muslim asal berhasil mengantongi izin pihak keamanan Swedia untuk membakar Kitab Suci Taurat dan Alkitab Sabtu, 15 Juli 2023.

Pemuda itu bernama Ahmet Allus (32) yang juga seorang aktivis Muslim dari Swedia. Menjadi perbincangan di Swedia terutama Kota Stockholm.

Namun ternyata, aksi yang dilakukannya hanyalah untuk menarik perhatian publik dan sebagai tanggapan dari perilaku keji dari ekstrimis atheis Swedia asal Irak.

Baca Juga: Kolombia vs Irak di Pertandingan Persahabatan: Pratinjau, Jadwal, H2H, Prediksi Skor

Dimana pada bulan lalu, dirinya membakar Al-Quran saat perayaan Idul Adha 1444 Hijriah.

Ahmet melakukan aksi tersebut di depan kedutaan Israel, Kota Stockholm, Swedia. Setelah mengeluarkan korek api dan gas dari tas, dirinya langsung membuang benda itu ke tanah.

Sembari berkata bahwa dirinya adalah seorang Muslim, dan dirinya boleh membakar kitab suci dimanapun yang akan menimbulkan pertengkaran.

"Saya seorang Muslim, dan saya tidak bisa membakar kitab suci dan agama," ungkap Ahmet.

Baca Juga: Pelatih Irak Ungkap Penyebab Timnya Was Was Satu Grup Denga Indonesia di Piala Asia U20 2023

"Saya tidak membakar apapun. Inilah yang Al-Quran sampaikan. Bahwa kita harus berbuat baik kepada orang lain, menghormati orang lain," lanjutnya.

Ahmet kemudian menjelaskan niatnya adalah untuk mengecam orang-orang yang membakar kitab suci, termasuk Al-Quran di negara Nordik tersebut.

"Mungkin mereka belum membaca Al-Qur'an. Saya berharap ini akan mendorong pelarangan Pembakaran seluruh kitab suci. Anda silahkan berdiskusi, dan bisa menyampaikan kritik," ungkapnya

Menyindir Polisi yang melindunginya dan yang juga telah melindungi provokator Pembakaran Al-Quran.

Baca Juga: Tokoh, Pemuda, dan Masyarakat Tasikmalaya Dukung Kinerja Polri dan Propam Polri

"Ada perbedaan antara kebebasan berekspresi dan menghina kelompok etnis. Membakar Al-Qur'an dan buku-buku agama lainnya harus dianggap sebagai kejahatan rasial," tegasnya.

Juga menyindir para pembakar Al-Quran yang justru dianggap sebagai seruan kebencian terhadap umat Islam.

"Anda bisa mengirimkan tulisan ke media mengenai pemikiran anda, tentang elutuh hukum dan tentang apa pun itu," tegasnya

"Tetapi Anda seharusnya tidak membakar, karena itu adalah aksi, dan aksi bukan kebebasan berbicara," lanjut Ahmet.

Dirinya juga dengan tegas menyampaikan bahwa sebagai sesama umat beragama, semua manusia harus saling menghormati kepercayaan satu sama lain. 

Baca Juga: Suriah Kembali Diterima Liga Arab Setelah 12 Tahun Masa Penangguhan

“Saya ingin menunjukkan bahwa kita harus saling menghormati, kita hidup dalam masyarakat yang sama," paparnya.

"Jika saya membakar Taurat, Injil, atau Al-Quran lainnya, akan ada perang di sini. Yang ingin saya tunjukkan adalah bahwa itu tidak benar untuk dilakukan," tambahnya.

Sikap yang dilakukan oleh Ahmet Allus mengacu pada salah satu ayat yang tertera dalam kitab suci Al-Quran.

“Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.
Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya,” (QS Al-Baqarah [2]: 285)***

Editor: Muh Romli

Sumber: TRT World

Tags

Terkini

Terpopuler