PNG mencatat 97 kasus baru COVID-19 pada hari Selasa, tetapi kepala petugas kesehatan Australia mengatakan angka itu kemungkinan sebagai "perkiraan yang terlalu rendah". PNG secara resmi mencatat hanya 2.000 kasus sejak pandemi dimulai.
Perdana Menteri PNG James Marape pada hari Selasa mengatakan COVID-19 telah "lepas" dan mendesak orang untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu.
Baca Juga: Megahnya Terminal Cijulang yang Dijadikan Pusat dan Simpul Transportasi di Pangandaran
Kepala Petugas Medis Australia Paul Kelly mengatakan PNG memiliki sedikit infrastruktur untuk melakukan pengujian massal, dan beberapa yang dilakukan menunjukkan hasil yang mengkhawatirkan.
"Ketika orang dirawat di rumah sakit di Port Moresby, setengah dari wanita yang datang karena hamil ternyata positif," kata Kelly kepada wartawan di Canberra.
Morrison memperingatkan wabah "yang tidak terkendali" di PNG dapat menghasilkan varian baru virus.
"Itu tidak hanya menjadi masalah besar bagi PNG tetapi juga bagi kami dan kawasan," kata Morrison.
Canberra juga akan menangguhkan semua perjalanan ke dan dari PNG mulai Rabu tengah malam, tambahnya.
Sumber senior pemerintah Australia mengatakan UE telah membenarkan pemblokiran pengiriman ke Australia awal bulan ini karena Canberra sangat berhasil dalam menahan penyebaran virus, tetapi alasan itu tidak berlaku bagi PNG.