Penggunaan tembakan artileri Israel secara ofensif selama empat hari telah menimbulkan banyak korban sipil.
Pengeboman besar-besaran pada hari keempat bertepatan dengan dimulainya Idul Fitri, yang menandai berakhirnya bulan suci puasa Ramadhan, dan menyaksikan shalat di masjid-masjid dan di tengah puing-puing reruntuhan bangunan Gaza.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan Dewan Keamanan akan bertemu pada hari Minggu untuk membahas konflik tersebut ketika sekretaris jenderal badan dunia itu menyerukan "segera penurunan eskalasi dan penghentian permusuhan".
"Terlalu banyak warga sipil tak berdosa telah tewas," cuit Antonio Guterres. "Konflik ini hanya dapat meningkatkan radikalisasi dan ekstremisme di seluruh wilayah," tegasnya.
Pertahanan Israel Mencegat Roket
Hamas mengirim rentetan roket besar ke dalam Israel ketika Israel menggempur Gaza dengan lebih banyak serangan udara dan peluru.
Militer Israel mengatakan lebih dari 1.600 roket telah ditembakkan sejak Senin, dengan 400 roket gagal dan mendarat di dalam Gaza.
Roket Gaza sebagian besar merupakan senjata buatan tangan yang digunakan kembali dibandingkan dengan kekuatan militer Israel yang mendapat lebih dari 16 miliar dollar untuk pengeluaran pertahanan dan 3,8 miliar dollar dari AS setiap tahun untuk periode 10 tahun.