Network
PRIANGANTIMURNEWS– 85 persen wilayah Afghanistan ada di bawah kendali Taliban, perunding Taliban Shahabuddin Delawar menuturkan pada Jumat, 9 Juli 2021 dalam konferensi pers Moskow.
Taliban tidak berjanji untuk menahan diri menyerang pusat-pusat administrasi Afghanistan kepada Amerika Serikat, gerilyawannya melancarkan aksi serangan di tengah penarikan terakhir pasukan AS.
Negosiator Taliban berpacu pada perjanjian AS dan Taliban pada Februari 2020, yang dimaksudkan memungkinkan pasukan AS untuk menarik diri dari Afghanistan setalah dua dekade perang terpanjang Amerika di AS.
Baca Juga: RS Asrama Haji Akan Dioperasionalkan untuk Pasien Covid
Perjanjian tersebut menerangkan garis waktu penarikan pasukan AS dan asing, serta jaminan pencegahan penggunaan tanah Afghanistan oleh golongan-golongan bertentangan dengan kepentingan AS, tidak termasuk komitmen gencatan senjata.
Pada minggu ini, lebih dari 1.000 pasukan tentara Afghanistan melarikan diri ke Tajikistan karena adanya serangan Taliban di Afghanistan utara.
Pihak berwenang Afghanistan serta orang-orang yang menentang Taliban berjanji untuk merebut kembali semua distrik yang diambil alih oleh Taliban dan mengerahkan ratusan pasukan komando dalam upaya melawan pemberontak yang berada di utara.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria sebelumnya menuturkan bahwa Moskow telah siap mengambil tindakan tambahan mencegah agresi Tajikistan serta meminta menghindari penyebaran ketegangan di luar negeri kepada semua pihak yang terlibat konflik Afghanistan.
Baca Juga: Tenang, Penerima BLT UMKM Rp. 1,2 Juta Tetap Cair Meski Tidak Memiliki Rekening
