Otoritas Sebut Tak Ada Korban Selamat, dalam Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines 

- 23 Maret 2022, 12:47 WIB
 Puing-puing pesawat penumpang China Eastern Airlines yang jatuh, Senin 21 Maret 2022.
Puing-puing pesawat penumpang China Eastern Airlines yang jatuh, Senin 21 Maret 2022. /Tangkapan layar YouTube Pikiran Rakyat/
PRIANGANTIMURNEWS - Tragedi jatuhnya pesawat penumpang China Eastern Airlines di Guangxi China hingga kini masih menyisahkan tanda tanya. 
 
Baru-baru ini, Otoritas China memastikan tidak ada satu pun korban yang selamat dalam peristiwa kecelakaan pesawat China Eastern Airlines itu. 
 
Diketahui pesawat jenis Boeing 737-80b0 jatuh di daerah Otonomi Guangxi, Senin 21 Maret 2022 tersebut sangat jarang terjadi dan dirasa ada yang janggal.
 
 
Dari 132 penumpang yang ada di dalam pesawat kecelakaan itu, tidak ada yang berhasil ditemukan. 
 
Hal itu disampaikan pejabat Badan Penerbangan Sipil China (CAAC) dalam pernyataan pers di Nanning, ibu kota Guangxi, Selasa 22 Maret 2022 malam.
 
Upaya pencarian dan penyelamatan para korban pun hingga kini masih terus dilakukan di perbukitan Kabupaten Tengxian, Guangxi.
 
 
Otoritas penerbangan memastikan peristiwa jatuhnya pesawat tersebut terjadi secara tiba-tiba.
 
Jatuhnya pesawat secara vertikal itu sangat janggal, tanpa terlihat adanya kemunculan asap di udara sebelum jatuh. 
 
CAAC mengungkapkan pesawat bernomor penerbangan MU-5735 itu terbang di ketinggian 8.900 meter.
 
 
Dilevel ketinggian itu, secara tiba-tiba kecepatan pesawat menurun sebelum dikabarkan jatuh. 
 
Petugas ATC Guangzhou sudah berulang kali melakukan panggilan kepada awak pesawat, namun tidak direspon sama sekali.
 
Kepala kantor keselamatan penerbangan CAAC Zhu Thao mengatakan pesawat tersebut hilang dari pantauan radar pada pukul 14.23 waktu setempat.
 
 
Tidak lama kemudian ditemukan jatuh di wilayah Kabupaten Tengxian, dan secara administratif berada di wilayah Pemerintah Kota Wuzhou.
 
Zhu memastikan tidak ada satu pun penumpang dalam pesawat tersebut dari negara asing (WNA). 
 
"Otoritas belum mendapatkan petunjuk jelas yang menyebabkan peristiwa kecelakaan itu terjadi," katanya dikutip dari ANTARA, Rabu 23 Maret 2022. 
 
 
Kepala China Eastern Airlines Cabang Kunming, Provinsi Yunnan, Sun Shiying menuturkan pihaknya dalam waktu 24 jam pasca jatuhnya pesawat telah berhasil menghubungi keluarga dari 123 penumpang. 
 
Kurang lebih 2.000 orang dilibatkan dalam pencarian para korban jatuhnya pesawat itu, termasuk dengan menurunkan jenis peralatan. 
 
"Medan lokasi kecelakaan di hutan puncak perbukitan sangat menyulitkan upaya pencarian kotak hitam sehingga kami hanya bisa mengandalkan drone dan staf," kata Zhu Xiaodong dari SAR Guangzhou.
 
 
Selain itu, beberapa pakar teknis juga dilibatkan oleh CAAC untuk melakukan investigasi lebih lanjut atas jatuhnya pesawat China Eastern Airlines. ***
 
 
 
 

Editor: Muh Romli

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x