“Saya yakin apa yang kita lakukan hari ini akan bermanfaat bagi rakyat kedua negara dan saya yakin kita akan mempererat hubungan persaudaraan yang erat antara Malaysia dan Indonesia,” kata Ismail Sabri di Istana Merdeka.
Indonesia-Malaysia menandatangani perjanjian perlindungan pekerja migran
Bulan lalu, Ismail Sabri mengatakan Malaysia akan berdiskusi dengan para pemimpin regional untuk menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa kedua ASEAN.
Baca Juga: Pemain Real Madrid ingin Membuktikan Kritik yang Salah, kata Courtois
Ia mengemukakan, selain Malaysia, bahasa Melayu sudah digunakan di beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Brunei, Singapura, Thailand Selatan, Filipina Selatan, dan sebagian Kamboja.
Ada juga populasi kecil penutur bahasa Melayu di Laos, katanya kemudian.
“Makanya di seluruh ASEAN ada orang yang bisa berbahasa Melayu. Oleh karena itu tidak ada alasan mengapa kami tidak dapat menjadikan bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN," kata Ismail Sabri.
Baca Juga: Piala Dunia 2022, Spanyol Optimis Mengulang Kembali Sejarah di Afrika
Nadiem Makarim juga menulis dalam pernyataannya pada hari Senin bahwa di tingkat internasional, bahasa Indonesia telah menjadi bahasa yang paling umum di Asia Tenggara. Dia mengklaim bahwa itu diucapkan di 47 negara di seluruh dunia.
Bahasa Indonesia juga telah diajarkan kepada orang asing oleh 428 institusi, dan juga sebagai mata pelajaran di sejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Amerika Serikat, Australia, serta di beberapa universitas terkemuka di Asia, kata mantan CEO Gojek itu. .
“Dengan segala kelebihan yang dimiliki bahasa Indonesia dari segi sejarah, hukum dan kebahasaan,