Selama bertahun-tahun, Al-Burhan menjauhkan diri dari kekejaman yang dilakukan Darfur.
Dimana militer saat itu, yang didukung oleh RSF telah menumpas pemberontakan dalam konflik yang menewaskan sekitar 300 ribu orang dan menelantarkan 2,7 juta lainnya.
Peristiwa Pemberontakan, kudeta, dan transisi sipil yang tergelincir.
Baca Juga: Mau Perang Sarung, 13 Remaja di Tangerang Diamankan Polsek Cisoka
Al-Burhan telah melakukan perjalanan ke Yordania dan Mesir untuk pelatihan militer dan telah menjadi kepala staf tentara Sudan Pada tahun 2019.
Posisi tersebut adalah posisi strategis yang akhirnya mempromosikan namanya pada tahun Februari 2018.
Ketika peristiwa pemberontakan yang menggulingkan al-Bashir terjadi pada April 2019 terjadi, mengakhiri hampir 30 tahun pemerintahannya.
Al-Burhan adalah inspektur jenderal angkatan darat dan jenderal paling senior ketiga di Sudan saat itu.
Baca Juga: Resmi Kembali dari Wajib Militer, Baekhyun EXO Akan Menyapa Para Penggemar