Kerusuhan Besar Malam ke 6: 157 Pendemo Ditangkap Aparat Polisi Prancis

- 4 Juli 2023, 10:00 WIB
 Anadolu   Bentrokan terjadi antara pendemo dan polisi di Paris, pada 2 Juli 2023. Setelah kematian seorang bocah laki-laki berusia 17 tahun yang dibunuh oleh polisi di Nanterre di pinggiran kota Paris pada 27 Juni 2023.
Anadolu Bentrokan terjadi antara pendemo dan polisi di Paris, pada 2 Juli 2023. Setelah kematian seorang bocah laki-laki berusia 17 tahun yang dibunuh oleh polisi di Nanterre di pinggiran kota Paris pada 27 Juni 2023. /
PRIANGANTIMURNEWS - Kerusuhan besar Prancis terus memuncak dan sudah memasuki malam ke-6. Sejak protes pertama pada 27 Juni 2023 lalu.

Protes atau demo yang dilakukan masyarakat Prancis menyusul tindak kriminal anggota aparat penegak hukum Prancis yang telah menembak mati pemuda berusia 17 tahun.

Pemuda itu bernama Nahel M keturunan Aljazair (Afrika Utara), yang ditembak mati ketika menolak diperiksa karena mengabaikan perintah berhenti di lalu lintas Nanterre, Paris.
 
Baca Juga: Kerusuhan Besar di Prancis Hari ke-5: Demonstran Gunakan Kembang Api untuk Melawan Polisi

Kematiannya menimbulkan gelombang protes peringatan rasial, yang bahkan Prancis disindir oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk membenahi ketidak seimbangan unsur penegak hukum.

Demo yang dilakukan bahkan lebih mengerikan daripada demo menambahkan penambahan umur pensiunan dalam masa jabatan pegawai sipil. Akibatnya negara itu dilanda kembali protes besar.

Protes dimulai di wilayah Nanterre, menyebar ke kota-kota lain pada malam berikutnya. Termasuk Kota Lyon, Toulouse, Lille, dan Marseille.

Ketegangan terus meningkat menyusul perkembangan antara polisi dan pengunjuk rasa hari ke hari.
 
Baca Juga: Prancis Tolak Pernyataan PBB Terkait Diskriminasi Rasial di Lembaga Penegak Hukum

Polisi telah menangkap ratusan orang sejak pecah hebat. Laporan harian Le Figaro Prancis, sebanyak 157 pendemo hingga malam ke-6 telah ditangkap.

Lebih dari 350 kebakaran terjadi di sepanjang jalan umum dan 297 kendaraan dilaporkan juga membakar pihak protestan yang marah besar.

Disamping itu, Walikota di Prancis juga menyerukan unjuk rasa pada hari Senin, 3 Juli 2023 di depan semua balai kota di seluruh negeri.

Hal tersebut bertujuan untuk menunjukkan dukungan bagi kotamadya L'Hay-les-Roses, di mana kediaman Walikota Vincent Jeanbrun menjadi sasaran Pembakaran oleh Pendemo.

Presiden Emmanuel Macron dikabarkan telah bertemu dengan Presiden Senat dan Majelis Nasional pada hari yang sama.
 
Baca Juga: Malam Kekerasan Terjadi di Prancis, 457 Demonstran Ditangkap dalam aksi Demo ke 9

Bertujuan untuk membahas situasi terbaru dari menaklukkan besar Prancis. Sementara pada hari Selasa, dirinya akan bertemu dengan walikota kota yang terkena dampak kekerasan masyarakat.

Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin pada hari Senin mengumumkan di Twitter kematian seorang petugas pemadam kebakaran berusia 24 tahun.

Dirinya dilaporkan meninggal saat tengah bekerja untuk memadamkan api di tempat parkir, pinggiran Paris Saint-Denis, Prancis.***

Editor: Muh Romli

Sumber: Le Figaro Prancis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x