Kondisi Terkini Wilayah Gaza, Sejumlah Bantuan Terhambat di Perbatasan Mesir

- 17 Oktober 2023, 12:10 WIB
Sebuah truk membawa bahan bakar impor untuk pembangkit listrik tunggal berjalan masuk ke Gaza./ANTARA/
Sebuah truk membawa bahan bakar impor untuk pembangkit listrik tunggal berjalan masuk ke Gaza./ANTARA/ /ANTARA/

PRIANGANTIMURNEWS - Warga Gaza telah dikepung sejak Israel melancarkan pemboman dan blokade paling intens menyusul serangan lintas batas yang meluluhlantakkan oleh militan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Ratusan ribu warga Palestina telah mengungsi di Gaza, beberapa di antaranya membawa mobil dan koper ke selatan menuju penyeberangan Rafah.

Mesir telah menentang eksodus massal penduduk Gaza, perang terbaru ini dapat memicu gelombang baru pengungsian permanen warga Palestina dari tanah tempat tinggal mereka yang dikabarkan sedang diupayakan untuk membangun sebuah negara.

Baca Juga: Menlu Iran Tegaskan Agar Israel Segera Hentikan Perang di Gaza

Menurut kantor kepresidenan Mesir, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, pada Senin 16 Oktober 2023 menerima telepon dari Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas eskalasi di Gaza.

Sumber keamanan Mesir juga mengatakan, bahwa gencatan senjata sementara di Gaza selatan telah disepakati untuk memfasilitasi bantuan dan evakuasi di Rafah.

Namun siaran TV pemerintah Mesir yang kemudian mengutip sumber tingkat tinggi, mengatakan tidak ada gencatan senjata yang disepakati.

Baca Juga: Merinding! Ditemukan Selembar Ayat Al Qur'an di Puing-Puing Masjid Gaza Palestina, Ternyata Surah As Saffat

Dikatakan Mesir, bahwa Israel tidak bekerja sama dalam hal pengiriman bantuan ke Gaza dan evakuasi pemegang paspor asing melalui satu-satunya pintu masuk tidak sepenuhnya mereka kendalikan, sehingga menyebabkan ratusan ton pasokan tertahan.

Kairo mengatakan terkait penyeberangan Rafah, bahwa yang berpotensi menjadi pintu masuk penting bagi pasokan yang sangat dibutuhkan ke daerah kantong Palestina yang dikepung Israel, tidak ditutup secara resmi tetapi tidak dapat dioperasikan karena serangan udara Israel di sisi Gaza.

Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengatakan bahwa pembicaraan dengan Israel tidak membuahkan hasil.

Baca Juga: Israel Bunuh 11 UNRWA PBB dan 30 Siswa, Kecam Bantuan Kemanusiaan Terhadap Gaza

Dia juga menjelaskan seraya menambahkan bahwa Ada kebutuhan mendesak untuk meringankan penderitaan warga sipil Palestina di Gaza.

Juru bicara Gedung Putih, John Kirby, turut menyuarakan bahwa  harapan sebelumnya untuk membuka penyeberangan telah pupus.

Sedangkan juru bicara PBB, Stephane Dujarric, berbicara bahwa perang yang sedang berlangsung itu membuat pengiriman bantuan melalui Rafah menjadi sangat sulit.

Baca Juga: Blokade Gaza! Israel Langgar Hukum Internasional, dengan Libatkan Warga Tak Bersalah

Stasiun radio yang berafiliasi dengan Hamas, Aqsa, mengatakan bahwa penembakan Israel kembali menghantam daerah penyeberangan Rafah pada Senin 16 Oktober 2023.

Sedangkan sisi perbatasan Mesir tampak sepi, dan pasokan bantuan diberitakan ditimbun di kota terdekat, Al Arish.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x