Pompa Air Laut Israel Banjiri Terowongan Hamas: Pasokan Air Tawar Gaza Terancam

- 14 Desember 2023, 07:00 WIB
Terowongan bawah tanah Hamas, adalah pusat komando dan pertahanan para pasukan pejuang Palestina di Jalur Gaza membentang sepanjang 480 km.
Terowongan bawah tanah Hamas, adalah pusat komando dan pertahanan para pasukan pejuang Palestina di Jalur Gaza membentang sepanjang 480 km. /Retures/

PRIANGANTIMURNEWS - Tentara Israel mulai melakukan operasi pompa air laut untuk membanjiri terowongan bawah tanah, yang merupakan tempat pusat komando Hamas.

Laporan tersebut disampaikan oleh Pejabat Amerika Serikat (AS) yang dimuat dalam The Wall Street Journal pada Selasa, 12 Desember 2023.

Tentara Israel (IDF) sudah cukup lama mempersiapkan rencana tersebut, dan telah melakukan uji coba selama bulan November lalu.

Baca Juga: Rabbi Yahudi Serukan Israel untuk Merebut Semenanjung Sinai dan Sungai Nil

Dengan tujuan untuk memukul balik pasukan Hamas dan faksi perlawanan Palestina lain yang sangat sulit dikalahkan di permukaan.

Sistem terowongan bawah tanah Hamas memiliki pintu dan dinding anti ledakan yang cukup tebal, membuatnya tahan lebih kuat dari guncangan dan ledakan itu sendiri.

Terowongan tersebut juga sangat sulit terjamah oleh IDF, karena panjang dari terowongan membentang hingga 480 km di bawah tanah Jalur Gaza.

Baca Juga: Penyakit Menular Menyebar di Gaza, saat Rumah Sakit Dibanjiri Mayat Korban Genosida Israel

Dalam pernyataan tersebut, pejabat AS juga menyampaikan bahwa membanjiri terowongan bawah tanah Hamas dengan air laut Mediterania,

Merupakan salah satu dari strategi yang lebih luas, terutama untuk menghancurkan sistem pertahanan terowongan bawah tanah Hamas.

IDF mengakui pasukan perlawanan Palestina di medan pertempuran layaknya hantu, dimana sistem terowongan bawah tanah telah memudahkan akses pergerakan mereka tanpa harus diketahui musuh.

Baca Juga: AS Menyetujui Penjualan Senjata ke Israel saat IDF Membombardir Gaza Melalui Serangan Udara

Saat ini, IDF memegang kunci penyerangan menggunakan tujuh pompa air laut. Bertambah dua pompa untuk, dibandingkan November untuk mempercepat proses pembanjiran.

Kendati demikian, pejabat AS tidak seluruhnya sepakat dalam rencana membanjiri terowongan bawah tanah oleh air laut.

Penolakan disampaikan dari dalam parlemen AS oleh beberapa pejabat lain dengan alasan bahwa air laut dapat mengkontaminasi sumber air tawar di Gaza.

Baca Juga: Hamas Siap Hadapi Perang Jangka Panjang: Serukan Resolusi OKI untuk Cabut Blokade Gaza

Hal terebut dapat menyebabkan bencana kemanusiaan yang lebih luas lagi untuk masyarakat Palestina di Jalur Gaza.

Mereka menyerukan keprihatinan tersebut, di tengah-tengah mengganasnya Genosida Israel di Jalur Gaza.  

Direktur Kelompok Hidrologi Palestina, Abdul Rahman Al-Tammimi juga iktu mengomentari pompa air laut Israel.

Baca Juga: Gaza Jadi Medan Perang Tanpa Ampun, PBB: Semua Tempat Berlindung Kini Tidak Aman

"Jika Israel berhasil dalam rencananya membanjiri terowongan air, hal ini akan menyebabkan berbagai bencana lingkungan," ungkap Al-Tammimi.

"Pertama adalah pencemaran air tanah yang awalnya terkontaminasi," tambahnya.

Dirinya juga mengomentari, bahwa Israel tidak mudah untuk menenggelamkan terowongan bawah tanah Hamas.

“Israel membutuhkan waktu 40 hari untuk menenggelamkan terowongan yang diketahui panjangnya 450 km,” ungkapnya.

Baca Juga: Mengutuk Tindakan Zionis Israel, Ribuan Ummat Berbagai Etnis Melakukan Aksi Bela Palestian

Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari pasukan pejuang Palestina tentang cara untuk mengatasi pompa air laut Israel tersebut.***

Editor: Sri Hastuti

Sumber: The Wall Street Journal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah