Rakyat Palestina lebih memilih kemerdekaan mereka dengan berdirinya negara Palestina tanpa Israel.
5. Perpecahan di Parlemen AS
Pejabat Amerika Serikat (AS) John Kirby telah mengatakan bahwa tidak ada bukti kejahatan perang Israel yang 'disengaja'.
Pernyataan tersebut keluar setelah Meksiko dan Chile meminta penyelidikan dari Pengadilan Kriminal Internasional.
Bersamaan dengan pernyataan itu, lusinan anggota parlemen AS mendesak Menlu AS Antony Blinken untuk mengutuk 'pengungsian paksa’ terhadap warga Palestina yang telah direncanakan.
Baca Juga: Kekhawatiran Jelang Akhir Gencatan Senjata di Gaza: Panglima Israel Setuju Lanjutkan Operasi Darat
Mereka yang mengajukan protes adalah 60 anggota dari Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS.
Dengan mengirimkan surat kepada Blinken agar dirinya bisa mendesak pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk dengan tegas menolak 'pengungsian paksa dan permanen' terhadap warga Palestina di Gaza.
Meski demikian, dukungan terhadap Israel tetap lebih kuat di Kongres AS. Saat ini, semakin banyak anggota parlemen, yang menyuarakan peningkatan penjualan senjata AS ke Israel dalam Genosida Brutal di Gaza.
6. Turki Menyindir Negara yang Menutup Mata atas Palestina