Serta target-target mereka adalah kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk menekan negara tersebut agar mengakhiri Genosida di Gaza.
Naasnya, kapal-kapal yang ditebak meliputi kapal milik sekutu Israel seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara-negara Barat Pro-Israel.
Tetapi hal tersebut tidak berlaku untuk negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik dan rantai pasokan ekonomi dengan Israel.
Baca Juga: Bak Zaman Jahiliah: Israel Curi Organ Tubuh Jenazah Warga Palestina
Seperti apa yang terjadi pada Minggu, 21 Januari 2024. Kelompok itu mengizinkan sebanyak 64 kapal untuk berlayar di Laut Merah dengan aman.
Setelah kapal-kapal itu mengibarkan spanduk yang menolak hubungan apapun dengan Israel.
Pernyataan izin masuk 64 kapal tersebut disampaikan oleh Mohamed Ali al-Houthi, salah satu anggota kelompok itu.
“Solusi paling sederhana yang memungkinkan kapal lewat dengan aman saat melintasi Laut Merah adalah dengan memasang tanda bertuliskan: Kami tidak memiliki hubungan dengan Israel,” ujar Ali.
Baca Juga: Israel Paksa Tahanan Gaza Pakai Rompi Peledak, Parlemen Prancis Menuntut Sanksi
“Solusi ini efektif karena 64 kapal berhasil melintasi laut dengan selamat sambil menaikkan rambu ini,” tambahnya.