Israel Bunuh Perwira Tinggi Polisi Palestina dan Gempur Perbatasan Rafah

- 19 Maret 2024, 08:37 WIB
Arsip foto - Tentara Israel berjaga-jaga di dekat Masjid Kubbah Shakhrah di Kompleks Masjid Al-Aqsha./ANTARA/Anadolu/aa
Arsip foto - Tentara Israel berjaga-jaga di dekat Masjid Kubbah Shakhrah di Kompleks Masjid Al-Aqsha./ANTARA/Anadolu/aa /

Rencana pengepungan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz kepada lembaga penyiaran publik milik negara itu KAN.

“Tentu saja, kami akan bertindak di Rafah, dan sebelum aktivitas besar tersebut, kami akan mengevakuasi penduduk dari sana ke wilayah barat,”  ujar Katz.

Baca Juga: Netanyahu Ancam Serang Rafah dan Blokir Bantuan untuk Warga Palestina

“Ketika kami harus bertindak di Rafah, saya melihat tidak ada kesenjangan antara AS dan Israel, termasuk mengevakuasi warga sipil,” paparnya.

Namun, Israel menolak pemulangan pengungsi palestina kembali ke Gaza Utara setelah diminta mengevakuasi diri ke Rafah dan Khan Younis.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyetujui rencana operasi militer tersebut, dan tentara sedang bersiap untuk mengevakuasi penduduk dan mengepung Rafah.

Baca Juga: Parasut Gagal Terbuka, 5 Warga Gaza Meninggal Tertimpa Kotak Bantuan

Lebih dari 31.700 warga Palestina, dengan sebagian besar perempuan dan anak-anak, meninggal di Gaza akibat genosida Israel.

Hampir 73.800 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.***

 

Halaman:

Editor: Rahmawati Huda

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x