26 Korban Longsor Cimanggu Belum Ditemukan, Bupati Sumedang Tetapkan Darurat Longsor

12 Januari 2021, 22:35 WIB
Tim SAR membawa kantong jenazah korban longsor Cimanggu, Kabupaten Sumedang. /Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar

PRIANGANTIMURNEWS - Sebanyak 26 warga Cihanjuang masih dinyatakan hilang akibat tanah longsor pada Sabtu (9/1/2021). Tim gabungan masih melakukan evakuasi korban di lokasi bencana hingga kini. 


Berdasarkan keterangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tim gabungan yang dipimpin oleh Basarnas telah mengevakuasi 13 warga yang tertimbun longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung,  Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Data ini diperoleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (11/1), pukul 23.53 WIB.

Baca Juga: Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan di Perairan Pulau Seribu

Dampak korban luka-luka tercatat warga luka berat 3 orang, luka ringan 26 dan hilang 26 sedangkan warga terdampak, mereka mengungsi secara tersebar di rumah penduduk. 


Raditya Jati Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB menuturkan, untuk kerugian materiil, BPBD Kabupaten Sumedang menginformasikan rumah rusak berat 14 unit dan tempat ibadah 11 unit.

Dampak tersebut disebabkan oleh tanah longsor yang terjadi pada pukul 16.00 WIB dan disusul longsoran berikutnya pada pukul 19.00 WIB. Longsor pertama dipicu oleh intensitas hujan tinggi dan struktur tanah labil. 

Baca Juga: Puluhan Jenazah Korban Pesawat SJ 182 Ditemukan


"Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Tanah Longsor menginformasikan proses evakuasi terkendala cuaca hujan di sekitar lokasi bencana. Hujan yang turun sangat berpengaruh pada kondisi tanah sehingga tim gabungan dengan cermat untuk memantau gerakan tanah," kata dia, Selasa (12/1/2021) siang. 


Diakui dia, proses evakuasi sempat dihentikan sementara karena kondisi hujan. Di samping itu, jalur evakuasi melalui mobil ambulans terkendala dengak akses jalan sempit dan pergerakan orang. 


Sementara itu, pemerintah Kabupaten Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan longsor pada 9 - 29 Januari 2021.

Baca Juga: Sriwijaya Air Siap Fasilitasi Kebutuhan Keluarga penumpang Selama Proses identifikasi

Penetapan status ini dikeluarkan melalui SK Bupati Nomor 21 Tahun 2021 tentang penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Tanah Longsor di Kecamatan Cimanggung dan Kecamatan Jatinagor, Kabupaten Sumedang. 


Dalam merespons kondisi darurat, BNPB memberikan bantuan logistik berupa masker dan makanan siap saji. Selain bantuan logistik, BNPB juga menyerahkan  bantuan dana siap pakai (DSP) pada Minggu (10/1).

Kepala BNPB Doni Monardo menyerahkan kepada Bupati Sumedang bantuan DSP sebesar Rp1 miliar.***

(Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat) 

 

Editor: Muh Romli

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler