PRIANGAN TIMUR NEWS - Ridwan Kamil merupakan seorang pejabat yang tidak memiliki mesin politik.
Sejak menjabat sebagai Wali Kota Bandung tahun 2013, kemudian Gubernur Jawa Barat 2018, dirinya selalu dilamar dan diusung oleh parpol tanpa gunakan kendaraan partai sendiri.
Namun setelah hampir delapan tahun di kancah kepemimpinan daerah, Ridwan mengeluarkan sinyal untuk melabuhkan pilihannya pada satu partai.
Baca Juga: Bos Apple Gak Rela Iphone Cuma Dipakai untuk Buka Medsos
Dia memberi petunjuk, pada 2022 akan ada keputusan besar menjawab teka teki hasrat politik Ridwan Kamil.
Ditemui usai bermain badminton di Gedung Pakuan, Ridwan mengakui memilih partai yang pas makan dia lakukan guna mempersiapkan langkah dia jelang 2023 atau ketika dia tidak berjodoh dengan 2024.
"Saya kan prinsipnya dalam politik harus menjaga hubungan baik ya ke semua pihak, enggak pilih-pilih. Makanya inget enggak saya bertemu AHY, Airlangga, hampir semua ketua partai bersilaturahmi," ujar Ridwan, Jumat 8 Oktober 2021.
Baca Juga: Barcelona Berencana Dapatkan Gelandang Manchester United
"Nah kemarin PAN mengundang di Bali dan minggu depan PPP di Semarang. Ya tentunya saya menghormati undangan dan memang tidak bisa dihindari ya karena acara politik acara partai politik selalu ada pertanyaan pertanyaan yang mengarah ke 2024, dan jawaban saya tetap sama," katanya melanjutkan.
Seperti dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Ridwan mengaku terkait 2024 jika dia ditakdirkan, dia pun tidak akan menolak.
"Jawabannya sama kalau takdirnya ada ya kenapa tidak, Bismillah aja. Tapi kalau tidak ada, jadi gubernur saja sudah melebihi cita-cita saya," ucap Ridwan.
Soal gabung dengan partai, Ridwan saat ini tengah menimbanb-nimnang. Bahkan dia pun melakukan pendekatan spritual.
Baca Juga: Newcastle United Lakukan Kontak Resmi untuk Dapatkan Bintang Manchester United
"Saya lagi istikharah terus terang, kalau nanti lanjut gubernur juga periode kedua posisinya pasti sudah berpartai juga. Partai mana mungkin di 2022 saya sampaikan. Sekarang masih istikharah menganalisa yang pas buat sosok (seperti) saya," ucapnya.*** (Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat)