Sebanyak 25 Karyawannya Terkonfirmasi Positif Covid-19, RSUD Pameungpeuk Ditutup

- 1 Desember 2020, 16:37 WIB
Sekretaris Dinas Kesehatan Garut, dr Leli Yuliani
Sekretaris Dinas Kesehatan Garut, dr Leli Yuliani /Tim Priangan Timur News 3/

PRIANGAN TIMUR NEWS-

Klaster penyebaran Covid-19 di lingkungan rumah sakit kembali muncul di Kabupaten Garut. Jika sebelumnya penyebaran Covid-19 terjadi di rumah sakit sawsta, kali ini penyebaran terjadi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pameungpeuk, Kabupaten Garut.

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, saat ini pelayanan di RSUD Pameungpeuk terpaksa dihentikan. Hal ini untuk mencegah terjadinya penyebaran lebih parah menyusul adanya 25 karyawan rumah sakit di wilayah selatan Garut tersebut yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Ada 25 karyawan RSUD Pameungpeuk yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pelayanan di RSUD tersebut pun terpaksa dihentikan untuk sementara," ujar Leli saat dihubungi Senin (30/11/2020).

Baca Juga: Anies Baswedan Rutin Lakukan Swab Tes Antigen

Leli menyebutkan, adanya 25 karyawan RSUD Pameungpeuk yang terkonfirmasi positif Covid-19 diketahui berdasarkan pemeriksaan awal yang dilakukan petugas di rumah sakit tersebut. Dari 25 orang yang terkonfirmasi positif, kebanyakan merupakan petugas tenaga kesehatan (nakes).

Dikatakannya, penutupan yang terhadap RSUD Pameungpeuk dilakukan sejak 26 November lalu dan belum bisa dipastikan sampai kapan dilakukan. Hal ini dikarenakan hasil pemeriksaan terhadap petugasnya yang belum semuanya selesai.

Terkait nasib para pasien yang terlanjur menjalani perawatan pascaditutupnya RSUD Pameungpeuk, Leli menerangkan jika para pasien masih tetap berada di sana dan tetap mendapatkan pelayanan kesehatan. Penghentian pelayanan hanya dilakukan untuk warga yang ingin berobat dan memeriksakan kesehatannya atau terhadap pasien baru.

Baca Juga: Gubernur Jakarta, Anies Baswedan Positif Covid-19

"Pasiennya sih masih tetap dirawat di sana. Tim dari Dinas Kesehatan telah melakukan pengetesan kepada seluruh karyawan dan pasien yang ada di rumah sakit itu sehingga layanan untuk pasien yang sudah ada masih tetap berjalan," katanya.

Sedangkan untuk warga yang membutuhkan layanan kesehatan, tutur Leli, untuk sementara dipersilahkan agar datang ke tempat layanan kesehatan lainnya. Hal ini sangat penting dilakukan karena jika tak ditutup sementara, dikhawatirkan bisa terjadi penyebaran virus yang lebih parah.

Ia mengungkapkan, untuk hasil pengetesan lanjutan kepada seluruh karyawan dan pasien hasilnya masih belum keluar. Para karyawan telah menjalani swab kedua kalinya pada Minggu (29/11/2020) dan hasilnya saat ini belum keluar.

Baca Juga: Humas Jabar Bagikan Sosialisasi Pandemic Fatihgue melalui Sosial Media

Dikatakannya, dari 25 karyawan yang terpapar Covid-19, mayoritas tak memiliki gejala atau OTG (orang tanpa gejala). Semua karyawan yang terkonfirmasi positif saat itu juga langsung menjalani isolasi di ruangan khusus yang telah disediakan di rumah sakit tersebut.

"Saat ini kami belum bisa memastikan penyebab awal kemunculan klaster penyebaran Covid-19 di RSUD Pameungpeuk ini. Petugas masih melakukan tracing untuk dapat mengetahui sumber asalnya virus yang menjangkiti para karyawan rumah sakit," ucap Leli.

Lebih jauh Leli mengakui jika akan cukup susah untuk bisa mengungkap dari mana awal penyebaran Covid-19 yang saat ini kasusnya cukup marak di Garut. Berbagai kemungkinan bisa saja terjadi termasuk kemungkinan penularan virus dari pasien.

Baca Juga: Tujuh Daerah di Jabar Masih Zona Berisiko Tinggi Covid

Ditanya terkait kelanjutan dari kasus penyebaran Covid-19 yang terjadi di salah satu rumah sakit swasta di Garut belum lama ini, Leli menjelaskan saat ini kasusnya sudah selesai. Seluruh nakes yang sebelumnya terkonfirmasi positif Covid-19 dari rumah sakit itu, kini sudah selesai menjalani masa isolasi dan telah dinyatakan sembuh. Namun demikian, sampai hari ini rumah sakit swasta tersebut masih belum diizinkan untuk membuka kembali pelayanan.

Sementara itu, berdasarkan data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Garut, hingga Senin (30/11/2020) malam, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Garut mencapai 1.877 orang. Dari jumlah tersebut, 1.187 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, dua orang isolasi mandiri, 645 orang isolasi di rumah sakit, dan 43 orang meninggal dunia.***

Editor: Aep Hendy


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah