Baca Juga: Batik Khas Pangandaran Bercorak Unik
"Kami mulai curiga dia diculik, setelah menerima pesan WA dari nomor milik Fathan yang meminta ditransfer uang sebesar Rp 400 juta. Namun permintaan itu diabaikan kerena kami menganggap hal itu hanya gurauan belaka," kata Kadiman
Tak lama berselang, muncul lagi WA bernada ancamaman, Fathan akan dibunuh jika uang tidak segera dikirim. Melalui WA, penculik mengirim nomor rekening atas nama seseorang warga Jakarta.
Kadiman mengaku langsung melaporkan hal itu ke kantor Polisi. Namun sehari kemudian tersiar kabar ada penemuan mayat di daerah Cilamaya Kulon.
Baca Juga: Penjaga Perdamaian PBB Tewas di Mali Tengah
Setelah dicek, ternyata jenazah itu adalah Fathan, anaknya yang masih kuliah di Universitas Telkom Bandung. Seusai diautopsi jenazah langsung dipulasara, Rabu malam 13 Januari 2021.***
(Dodo Rihanto/Pikiran Rakyat)