Network
PRIANGANTIMURNEWS- Beberapa petugas medis dengan menggunakan pakaian APD tengah melakukan pemeriksaan kesehatan Rapid Antigen gratis di terminal Pangandaran, Senin, 25 Januari 2021.
Pemeriksaan Rapid Antigen dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran dan Satpol PP. Tampak Kadis Perhubungan Kab Pangandaran Trisno hadir dalam pelaksanaan Rapid Antigen tersebut.
Dalam pelaksanaannya, Dinas Perhubungan menerjunkan sejumlah petugas medis dari Labkesda Jawa Barat. Adapun sasarannya adalah pedagang di area terminal, supir dan kernet angkutan umum dan angkot serta para penumpang.
Baca Juga: Enam Daerah di Jawa Barat Zona Merah, Kota Bandung Terpatuh Pakai Masker, Pangandaran Terendah
Kepada UPTD P3LLAJ Wilayah III Dinas Perhubungan Jawa Barat Mohammad Dani Fulton mengatakan, pemeriksaan kesehatan dengan tes Rapid Antigen yang bertujuan untuk meminimalisir penyebaran Covid-19.
"Intinya untuk mendeteksi dini apakah dilingkungan terminal ada yang terpapar Covid-19," ungkap Fulton.
Menurut dia, virus corona itu sifatnya tidak bergerak. Virus bergerak karena ada pergerakan, sementara terminal merupakan simpul pergerakan orang.
Makanya pegawai Dishub yang bertugas di terminal awak bus angkutan umum, angkot dan penumpang kata Fulton, dilakukan Rapid Antigen secara acak untuk mengetahui ada yang terpapar atau tidaknya.
"Alhamdulillah melebihi dari 150 orang yang ditargetkan. Dan hasilnya semua negatif," kata Fulton.
Fulton juga mengatakan, pelaksaan Rapid Antigen tidak hanya di terminal Pangandaran saja, tetapi juga dilakukan di terminal yang ada di wilayah III, seperti mulai dari terminal di Garut sampai Pangandaran
"Di wilayah III ini ada tiga terminal yakni Pameungpeuk, Singaparna Tasikmalaya dan Pangandaran. Nah di terminal Pangandaran ini merupakan kegiatan yang terakhir dilakukan Rapid Antigen," ujarnya.
Apel usai pelaksanaan Rapid Antigen di terminal Pangandaran
Untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di terminal, pihaknya juga telah memasang alat kelengkapan protokol kesehatan berupa tempat cuci tangan, alat pengukur suhu, mewajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak.
Fulton juga menyampaikan sejak Pandemi Covid-19, aktivitas penumpang secara umum mengalami penurunan.
"Ada penurunan sekitar 50 persen untuk jumlah penumpang. Mungkin masyarakat masih ada yang takut untuk bepergian dan belum percaya terhadap angkutan umum. Tapi kita sampaikan juga ke masyarakat kalau angkutan umum sudah kita bekali dengan protokol kesehatan. Insya Allah penumpang akan sehat dan aman selama dalam perjalanan," pungkasnya.***
