Network
PRIANGANTIMURNEWS- Pantai Pangandaran ramai dikunjungi wisatawan lokal dari berbagai daerah, Regional, Nasional, bahkan Internasional.
Setelah memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis. Telah resmi menjadi Daerah Otonomi Baru pada 25 Oktober 2012 lalu, dengan kepemimpinan Bupati Kabupaten Pangandaran H. Jeje Wiradinata.
Bukan suatu hal yang mudah tentunya membangun daerah baru dalam pemerintah yang masih terbilang anak bawang di Provinsi Jawa Barat. Tetapi, tidak menutup kemungkinan Pangandaran bisa maju dari segi pengelolaan pemerintah, sumber daya alam, dan sumber daya manusia.
Baca Juga: SemarangTerkena Banjir Lagi, Pusat Kota Simpang Lima Tenggelam
Terpilihnya Jeje Wiradinata sebagai bupati Pangandaran. Banyak sekali perubahan terhadap wajah terhadap daerah Pariwisata ini, khususnya penataan Pantai Pangandaran. Jika melihat 10 tahun ke belakang. Saat Pantai Pangandaran masih bersatu dengan kabupaten induknya.
Pantainya memang indah, namun ada beberapa hal yang kelihatan tidak enak di pandang. Salah satunya karena belum ada penataan para pedagang yang berjualan di tepi pantai dengan menggunakan tenda biru. Karena cita-cita dan visi kabupaten Pangandaran dibawah Bupati Jeje, menginginkan menjadi Destinasi Berkelas Dunia.
Maka dari itu, pada tahub 2018 Wajah Pangandaran berubah drastis. Dengan adanya relokasi pedagang Pantai Pangandaran, sangat membawa perubahan yang cukup pesat. Berkat kerja sama dari berbagai stakeholder, pelaku wisata, pedagang dan masyarakat Pangandaran. Semuanya berjalan dengan baik.
Baca Juga: Menlu Indonesia akan Terbang ke Myanmar dalam Kunjungan Utusan Luar Negeri Pertama Sejak Kudeta
Meskipun sebuah kebijakan pasti melahirkan kontroversial, seiring berjalannya waktu semuanya terlihat baik-baik saja, semua pedagang terbagi dengan rezekinya masing-masing.
