Network
PRIANGANTIMURNEWS- Pariwisata ditengah pandemi tentunya mengalami penurunan pengunjung. Apalagi dengan adanya peraturan yang mengharuskan jaga jarak.
Seperti halnya yang dialami oleh pada Saung Angklung Udjo ditengah pandemi.
Destinasi Seni Budaya yang kini hampir gulung tikar tersebut berikhtiar penuh tetap bertahan.
Baca Juga: Mayat mengambang di Irigasi KW 9 Bangkuang Karawang Gegerkan Warga
Dikutip priangantimurnews.com dari unggahan Instagram @dispusipdajabar pada Senin, 1 Maret 2021.
Ikhtiar pelestarian kesenian kembali diuji dengan datangnya pandemi Covid-19 yang merontokkan banyak sektor, salah satunya Saung Angklung Udjo.
Apakah angklung dan keceriaan akan tetap berbunyi di Padasuka atau sebaliknya. Kini sangat dirasakan para seniman.
Baca Juga: Diduga Hanyut, Seorang Crew Susi Air Asal Pangandaran Meninggal Dunia di Air Long Apung Kalimantan
Kalian yang mungkin pernah datang ke Saung Angklung Udjo merasakan bagaimana keceriaan para seniman diwaktu normal.
Berikut ini penggalan kisah perjalanan Saung Angklung Udjo.
Perjalanan Saung Angklung Udjo Udjo Ngalagena merupakan salah seorang murid Daeng Soetigna, seniman sangklung asal Pamengpeuk, Garut.
Baca Juga: 5 Film Bioskop Indonesia yang Bakal Tayang Pada Tahun 2021, Diantaranya ada Film Serigala Langit
Tahun 1966 Udjo bersama istrinya, Uum Sumiati mendirikan Saung Angklung Udjo.
Tahun 1967 Udjo mulai melatih anak-anak sekolah yang tinggal di sekitar rumahnya.
Memasuki Tahun 1971 Saung Angklung Udjo ditunjuk dan ditetapkan sebagai salah satu objek wisata oleh Dinas Pariwisata Kodya Bandung.
Sejak masa pandemi Covid-19 Pegawai Saung Angklung Udjo yang mencapai 600 kini hanya tersisa 40 orang.***
