Menurut Dikki, meski pulang, pasien sebetulnya masih butuh perawatan, harus menjaga jangan sampai sakit.
"Dada pasien yang menonjol itu perlu di rehabilitasi. Untuk penanganan dada pasien yang menonjol, tim sudah membekali thoracic pad yang dapat menahan menahan laju pertumbuhan dinding dada yang kurang normal sehingga nanti akan bisa mendekati posisi yang normal,"katanya.
Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Gabriel Prince, yang Sempat Tolak Tawaran SM Entertainment
Hal Itupun, tambah Dikki, akan secara kontinyu berhubungan dengan bagian rehabilitasi medik (URM) jadi pasien tidak boleh lepas kontrol.
Selain itu, untuk menangani sisi psikis, kepada pasien dan keluarga juga sudah diberikan asuhan psikologi.
Sebelumnya, Tim Kembar Siam RSUP dr Hasan Sadikin kembali berhasil memisahkan bayi kembar siam pada Rabu, 25 Mwi 2022.
Adalah bayi kembar siam asal Kabupaten Sukabumi, Zaina dan Zahira (11 bulan) mengalami conjoined twin thoracoompalophagus, yakni kembar siam yang menempel bada bagian dada dan perut.
Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum, drg. M. Kamaruzzaman, menuturkan, kondisi bayi saat menjalani operasi cukup stabil sehingga operasi berjalan dengan lancar setelah menjalani operasi selama kurang lebih 3 jam 17 menit.
"Sejak dimulai insisi, organ-organ tubuh bayi berhasil dipisahkan pada jam 13.31 dan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk melanjutkan proses operasi hingga selesai," katanya Kamis 25 Mei 2022.