Kronologi dan Kisah Bayi Kembar Siam Zaina dan Zahira, Mulai Operasi hingga Bisa Pulang ke Rumahnya

- 11 Juni 2022, 10:20 WIB
Bayi kembar siam Zaina dan Zahira, asal Sukabumi, saat sebelum dioperasi pemisahan tubuh di RSHS Kota Bandung, Rabu, 25 Mei 2022.*
Bayi kembar siam Zaina dan Zahira, asal Sukabumi, saat sebelum dioperasi pemisahan tubuh di RSHS Kota Bandung, Rabu, 25 Mei 2022.* /Rameli Agam/

PRIANGANTIMURNEWS - Bayi kembar siam Zaina dan Zahira (11) asal Kabupaten Sukabumi Jawa Barat akhirnya diperbolehkan pulang.

Sebelumnya bayi kembar siam Zaina dan Zahira itu menjalani operasi pemisahan di RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada 25 Mei 2022.

Penyerahan bayi kembar Zaina dan Zahira dari RSHS kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi berlangsung di lobi Gedung RIK RSHS, Jumat 10 Juni 2022.

Baca Juga: Umuh Muchtar Akui Iwan Bule Paling Serius Mengurus Sepak Bola Nasional

Seperti dilansir priangantimurnews.com dari Pikiran Rakyat, Ketua Tim Penanganan Bayi Kembar Siam, dr Dikki Drajat, menjelaskan setelah operasi perkembangan Zaina dan Zahira selama perawatan menunjukan perbaikan yang pesat.

Sehingga kedua bayi bisa pulang ke rumah. Namun meskipun sudah boleh pulang, kedua bayi tidak boleh lepas kontrol ke dokter.

"Untuk ke depannya, tim sudah menyiapkan program. Satu bulan setelah ini, Zaina dan Zahira direncanakan untuk melakukan kontrol ke RSHS," tuturnya.

Baca Juga: Viral Dua Bocah Mengganggu Penumpang Perempuan di Lampu Stopan

Pada bulan-bulan pertama di rumah nanti, kata Dikki, pihaknya menitipkan kedua bayi untuk diawasi oleh Dinas Kesehatan setempat yang berarti dalam hal ini puskesmas atau dokter anak di RSUD.

"Tak hanya itu, asuhan gizi juga sudah kita berikan sebagai bekal untuk penanganan gizi di daerah,"tutur dr Dikki.

Menurut Dikki, meski pulang, pasien sebetulnya masih butuh perawatan, harus menjaga jangan sampai sakit.

"Dada pasien yang menonjol itu perlu di rehabilitasi. Untuk penanganan dada pasien yang menonjol, tim sudah membekali thoracic pad yang dapat menahan menahan laju pertumbuhan dinding dada yang kurang normal sehingga nanti akan bisa mendekati posisi yang normal,"katanya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Gabriel Prince, yang Sempat Tolak Tawaran SM Entertainment

Hal Itupun, tambah Dikki, akan secara kontinyu berhubungan dengan bagian rehabilitasi medik (URM) jadi pasien tidak boleh lepas kontrol.

Selain itu, untuk menangani sisi psikis, kepada pasien dan keluarga juga sudah diberikan asuhan psikologi.

Sebelumnya, Tim Kembar Siam RSUP dr Hasan Sadikin kembali berhasil memisahkan bayi kembar siam pada Rabu, 25 Mwi 2022.

Adalah bayi kembar siam asal Kabupaten Sukabumi, Zaina dan Zahira (11 bulan) mengalami conjoined twin thoracoompalophagus, yakni kembar siam yang menempel bada bagian dada dan perut.

Baca Juga: TRANSFER TERUPDATE: Lacazette Resmi Gabung Lyon, Wesley Fofana & Frenkie de Jong OTW MU, De Ligt ke Man City

Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum, drg. M. Kamaruzzaman, menuturkan, kondisi bayi saat menjalani operasi cukup stabil sehingga operasi berjalan dengan lancar setelah menjalani operasi selama kurang lebih 3 jam 17 menit.

"Sejak dimulai insisi, organ-organ tubuh bayi berhasil dipisahkan pada jam 13.31 dan membutuhkan waktu 3-4 jam untuk melanjutkan proses operasi hingga selesai," katanya Kamis 25 Mei 2022.

Dikatakan dr. Dikki Drajat Kusmayadi Zahira dan Zaina ini termasuk kepada Conjoined twin thoracoompalophagus, yakni kembar siam yang menempel bada bagian dada dan perut. Diakuinya tim sempat menemukan tantangan.

"Agak kesulitan saat memisahkan liver, serta selaput jantung yang menempel, namun alhamdulillah bisa dilakukan.

Baca Juga: Pratinjau Malaysia vs Bahrain,Prediksi Line Up di Kualifikasi Piala Asia AFC 2022-23

Pada penutupan kulit cukup untuk ditutup. Dinding dada juga memerlukan sedikit alat penambal karena terbuka, tetapi alhamdulilah bisa dilapisi dengan alat tersebut dan tertutup dengan baik," ujar Dikki.

Selain itu, masing- masing organ bayi normal. Liver dempet, tetapi masing-masing liver mempunyai sistem saluran empedu dan darah masing-masing.

"Ada juga pembuluh darah yang menyambung, tetapi bisa dipisahkan," ucapnya.

Dia menambahkan, setelah operasi ini diharapkan tidak ada operasi lanjutan, tetapi tim dokter akan mengobservasi perkembangannya.

Baca Juga: 10 Doa Pendek Paling Populer Dalam Al-Quran Mudah di Hafalkan

Pasalnya, si kembar memakai alat penambal yang dipasang di tubuh bayi, yang mungkin asing bagi tubuhnya.

"Nah kedepan akan diobservasi respon dari tubuhnya, semoga baik,"ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Tim Kembar Siam, dr. Fiva Aprilia Kadi memaparkan operasi berjalan lancar.\

Namun ada sedikit kendala detak jantung pada salah satu bayi, tetapi berhasil teratasi dengan baik dan setelah terpisah kondisi kedua bayi stabil.

"Usap operasi bayi diobservasi antara 7-10 hari, mudah-mudahan lebih cepat jika penyembuhan lukanya lebih baik,"katanya.

Baca Juga: Arti Bacaan Latin Arab dan Kandungan Surat Al Fatihah

Untuk diketahui, kembar Zaina- Zahira merupakan anak ke 2 dan ketiga dari pasangan Evi Susanti dan Abdul Muslih yang berasal dari Kabupaten Sukabumi yang lahir pada 28 Juni 2021 di RSHS.

Kedua bayi perempuan ini menjalani operasi pada usia 11 bulan. Orang tua bayi mengetahui kondisi kembar siam saat dalam kandungan 4 bulan.

Dan dirujuk untuk berkonsultasi dengan dokter RSHS sampai lahir, menjalani perawatan hingga operasi pemisahan. Adapun pembiayaan dibantu oleh Yayasan Kitabisa.com.*** (Novianti Nurulliah/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Muh Romli


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah